Gudeg.net - Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas metode untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa tunantetra. Metode tersebut yakni "Peningkatan Kebugaran Jasmani Anak Tunanetra dengan metode Fun Art berbasis Permainan Tradisional Nusantara".
Para mahasiswa tersebut adalah Andri Bangsawan dari prodi Ilmu Keolahragaan, Destiyani prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Nur Afifah prodi Pendidikan Luar Biasa, serta Yustia Pramesti dan Wulan Febrianingsih prodi pendidikan IPA.
Andri mengatakan, ide untuk menggagas metode ini muncul dari rasa prihatin kepada siswa di Sekolah Luar Biasa yang memiliki kebugaran jasmani yang kurang karena keterbatasan penglihatan.
"Saya lalu membentuk tim untuk menyusun program latihan terapi untuk meningkatkan kebugaran jasmani, dengan menyesuaikan karakteristik anak tunanetra, di mana dalam keterbatasan mereka tetap bisa melakukan dengan maksimal," kata Andri seperti dikutip laman uny.ac.id, Kamis (18/3).
Program yang dinamai Fun Art tersebut mengadaptasi bentuk permainan tradisional dengan bentuk program latihan terapi fisik olahraga, yang dibuat khusus untuk siswa tunanetra. Nur Afifah menjelaskan, permainan yang dilakukan untuk meningkatkan kebugaran siswa tunantetra itu di antaranya adalah Oray-orayan, Gebuk Banyu, dan terompa Panjang.
Oray-orayan, kata Nur Afifah, diadaptasi dari Jawa Barat, dan Terompa Panjang dari Riau. Sementara itu Gebuk Banyu merupakan permainan yang lazim dilombakan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI, dengan cara memukul air yang digantungkan dalam plastik.
Ia memaparkan, Oray-orayan merupakan aktivitas ritmik berjalan dan berlari dengan durasi 20-30 menit, menstimulasi kerja paru dan jantung untuk bekerja lebih keras.
Aktivitas aerobik seperti ini ini, menurutnya, memacu peningkatan daya tahan paru dan jantung sampai pada tingkat 70-80 persen denyut nadi maksimal, sehingga kapasitas kardiorespirasi anak-anak tunanetra akan mengalami peningkatan.
Pada permainan Gebuk Banyu anak -anak akan melakukan berbagai macam aktivitas seperti berjalan, jongkok, berlari, melompat, dan memukul. Komponen kebugatan jasmani yang menjadi sasaran pada permainan tradisional ini adalah kekuatan otot ekstremitas atas dan daya tahan kardiorespirasi. Sementara itu, Terompa Panjang melatih kekuatan otot tungkai dan daya tahan kardiorespirasi anak-anak.
Kirim Komentar