Gudeg.net—Seniman kawakan, Butet Kartaredjasa menyampaikan kampanye untuk menjadikan Kabupaten Bantul sebagai pusat seni, atau Bantul Art District.
“Baru berapa hari yang lalu, saya, bersama Pak Ong (Harry Wahyu), bersama Alfi (Jumaldi), bersama Putu Sutawijaya mendapat kesempatan diundang ketemu sama Pak Bupati Bantul yang masih plastikan, masih anyar,” celotehnya saat membuka pameran “Daya Hidup” di Museum dan Tanah Liat (MDTL), Sabtu (17/4).
Butet bercerita, dalam pertemuan tersebut, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berjanji untuk mendengarkan dan menjaring aspirasi dari para seniman terkait pengambilan keputusan di bidang kebudayaan di masa pemerintahannya.
Sebelumnya sebelum menjabat sebagai bupati, Abdul Halim juga pernah mengundang beberapa seniman, termasuk Butet.
Dalam pertemuan tersebut ia berharap seniman dapat membantunya untuk tidak sembrono dalam membuat keputusan.
Ke depannya, Abdul Halim akan mengumpulkan seniman-seniman dan ‘blusukan’ ke simpul-simpul komunitas seni yang ada di wilayah Kabupaten Bantul.
Simpul-simpul yang dimaksud Butet seperti MDTL milik Ugo Untoro, Sangkring milik Putu Sutawijaya. Sarang milik Jumaldi Alfi, Rumah Budaya Tembi, dan masih banyak lainnya.
“Jadi, sinergi antarkekuatan seni dalam komunitas-komunitas itulah yang akan memperkokoh eksistensi Bantul (sebagai art district),” ujar Butet lagi.
Tak main-main dengan komitmennya, Abdul Halim bahkan berjanji untuk segera membangun komunikasi dengan Heri Pemad dari Heri Pemad Management, untuk memindahkan penyelenggaraan Artjog ke Kabupaten Bantul.
Butet berkata, jika Heri Pemad bersedia berkompromi dan Artjog betul-betul dipindahkan ke Kabupaten Bantul, Abdul Halim akan memfasilitasi segala permintaan dan kebutuhan Artjog.
“Bantul sebagai art district itu bukan suatu imajinasi, bukan hanya suatu lamunan, tapi akan diwujudkan oleh bupati. Moga-moga ini bukan hanya angin sorga yang diberikan kepada seniman. Kita tunggu saja,” kata Butet.
Kirim Komentar