Gudeg.net—Hari Tari Sedunia di Yogya diperingati melalui kegiatan Jogja Joged yang ditayangkan pada 1 Mei 2021 di kanal YouTube Joged Jogjajoged. Dalam kegiatan ini, 78 penari beserta lima maestro tari Indonesia menari bersama.
Sebelumnya, diberitakan lokasi pengambilan gambar untuk menari ini dilaksanakan di Alun-alun Selatan. Namun, karena pertimbangan keamanan dan potensi kerumunan, lokasi di pindahkan ke Ndalem Kaneman.
Pengambilan gambar agenda ini dilaksanakan tepat di Hari Tari Sedunia, 29 April 2021 dengan melaksanakan protokol kesehatan.
“Takut massa akan datang banyak, nanti efeknya malah acara ini jadi negatif begitu,” ujar Acun Kuncara Dewa, Ketua Pelaksana JOGed 21 saat berbincang dengan Gudegnet di sela-sela pengambilan gambar, Kamis (29/4).
Tarian yang ditarikan adalah “Tari Klana Topeng”. Tarian ini dipilih karena merupakan tarian rakyat kecil, yang kemudian diangkat menjadi tarian keraton.
Namun, saat diangkat menjadi tari keraton, tarian ini mengalami beberapa penyesuaian secara estetika. Tak hanya menari bersama, di tengah penampilan ada penyerahan topeng oleh maestro tari kepada penari muda.
Maestro tari yang menari di acara ini adalah Didi Ninik Thowok, Dr. M. Miroto, Bimo Wiwohatmo, Dra. Setyastuti, dan MM Ngatini (Tini Handonowari).
“Itu sebagai simbol bahwa tari tidak bisa habis hanya karena maestronya hilang, atau tidak kuat menari,” ujar Acun lagi. Ia berharap, setelah seorang maestro tari pensiun, akan ada regenerasi terus menerus.
Setiap maestro memakai kostum yang berbeda dan menarikan sekuens yang berbeda pula. Mereka menari menurut gaya masing-masing. Pada akhirnya, semua menyerahkan topengnya kepada penari muda.
“Basic beliau berbeda-beda, dan beliau semua ini pernah menggarap tari topeng, kemudian mempunyai keunikan dalam karya,” kata Acun saat ditanya mengenai pemilihan maestro.
Dalam pagelaran ini, penari muncul dari berbagai penjuru. Sebagian mengenakan topeng Rahwana.
“Menurut saya acara malam ini sangat penting dan sangat bagus,” ujar Didi Ninik Thowok saat ditemui seusai acara.
Ia berharap acara ini akan diadakan secara rutin dan bisa mengajak lebih banyak seniman tari Yogya. Tini Handonowari juga menyuarakan harapan yang sama untuk kelanjutan acara ini. Tini juga berharap, generasi muda tidak susut dan larut di masa pandemi dan terus berkreasi.
“Karena dia banyak wadah untuk menuang semua karya-karyanya. Semangat untuk anak muda, semangat kebersamaan, semangat berkarya. Saya ucapkan di Hari Tari Dunia ini kita semua merayakan sebagai penari indonesia,” tutup Tini.
keren ni acaranya
Kirim Komentar