Gudeg.net - Untuk mendukung upaya promotif dan preventif kesehatan, institusi lingkungan kerja perlu menyampaikan informasi kesehatan secara menyeluruh dan berulang-ulang.
Selain itu, institusi lingkungan kerja juga perlu menyediakan fasilitas pendukung untuk pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat, dengan mengedepankan 3M, lalu testing deteksi virus secara rutin dalam rangka mengubah perilaku hidup sehat para pekerja.
Hal tersebut disampaikan Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI dr Riskiyana Sukandhi Putra, MKes dalam webinar yang digelar Program Studi S2 IKM FK-KMK UGM, "Efektivitas Rekayasa Lingkungan dalam Mewujudkan Kampus Sehat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru", pekan lalu.
“Pandemi membuat kita berubah dan adaptasi kebiasaan baru untuk mementingkan keselamatan dan kesehatan kerja,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Prof dr Ova Emilia, M.Med.Ed, SpOG (K), PhD, mengatakan hal senada, bahwa pandemi mengharuskan setiap institusi dan perusahaan lebih giat melakukan upaya promosi dan preventif kesehatan, guna melindungi pekerja dari penularan Covid-19.
“Hal ini dilakukan sebagai suatu upaya melindungi semua orang yang ada dalam lingkungan kerja. Bahkan lewat pemahaman dan praktik yang baik justru bisa melindungi mereka saat berada di luar tempat kerja,” kata Ova.
Selain faktor pandemi, kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat bisa menciptakan kondisi stres berkepanjangan yang bisa berefek buruk bagi kondisi para pekerja.
Di samping itu, lingkungan sosial yang sehat bisa tercipta dengan tidak adanya bentuk diskriminasi, bullying ataupun kekerasan.
Menurut dia, menciptakan lingkungan kerja yang sehat bisa meningkatkan produktivitas pekerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak sehat bisa menurunkan produktivitas kerja hingga 40 persen.
“Saya kira banyak hal yang perlu dilakukan agar bisa menjamin tempat bekerja bisa sehat dan dapat mencegah dampak dari penularan Covid-19 ini,” katanya.
Kirim Komentar