Gudeg.net-Gempa bumi yang berpusat di Blitar, Jawa Timur terjadi hari ini, Jumat (21/5) pukul 19.09 WIB. Dengan pembacaan awal magnitudo 6,2 SR, gempa terasa hingga di sejumlah daerah di DI Yogyakarta seperti Mlati, Sewon, Seyegan, dan Gamping.
Guncangan gempa bumi ini paling keras dirasakan di Blitar dengan kategori guncangan V MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti).
Guncangan juga dirasakan di Karangkates, Sawahan, Ngajuk, Lumajang, Tulungagung, Malang dengan kategori guncangan IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah); di Banyuwangi, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, Tabanan, Jembrana dengan kategori III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu); dan juga berdampak di wilayah Magelang, Cilacap, Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Surabaya, Purworejo, Karangasem dengan kategori II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini beberapa laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut telah dilaporkan. Berdasarkan data sementara, tercatat kerusakan ringan pada beberapa bangunan fasilitas umum dan rumah warga.
Data kekuatan gempa lalu dimutakhirkan menjadi 5,2 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,63 derajat lintang selatan dan 112,34 derajat bujur timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada kedalaman 110 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, dalam laporannya yang diterima Gudegnet, Jumat (21/5)
Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme sesar naik kombinasi geser (oblique thrust fault). Sedangkan dari hasil pemodelan, gempa ini tidak menunjukkan potensi tsunami.
Hingga hari pukul 20.15 WIB di hari yang sama, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak dua kali dengan magnitudo 3,1 dan 2,8 SR.
Masyarakat diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Kirim Komentar