Gudeg.net- Kabar tentang ditemukannya varian virus Covid-19 baru di Kabupaten Sleman belum dapat dipastikan kebenarannya karena masih dalam tahap pengujian di laboratorium.
“Saat ini masih harus dilakukan uji Whole Genome Sequence (WGS) oleh tim dan baru dapat dapat dipastikan pada minggu-minggu ini,” ujar Ahli Epidemilogi Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama, saat dikonfirmasi oleh Gudegnet, Rabu (2/6).
Bayu membenarkan adanya temuan sampel darah yang dicurigai mengandung varian virus yang berbeda dari biasanya yang ditemukan.
Ia menjelaskan, dugaan ini mendasarkan beberapa analisa dan gejala yang ditemukan pada saat skrining yang dilakukan tim di lapangan.
“Jadi masih tahap dicurigai varian B1.617 atau virus India tapi belum dapat dipastikan karena masih dalam tahap pemeriksaan dan pengujian di laboratorium,”elasnya.
Bayu menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dari hasil penelitian yang menerangkan tingkat keparahan varian baru Covid-19 tersebut.
“Studi detailnya mengenai pengaruh varian B1.617 ini terhadap tingkat keparahan belum ada. Data sementara baru bersifat dugaan, berbeda dengan yang terjadi di India,” tambahnya.
Varian baru Covid-19 B1.617 memang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Perbedaan terletak pada gelaja klinis yang dialami penderitaanya.
Gejala varian lama menurut Bayu membutuhkan waktu yang cukup lama antara gejala awal, hingga berat sampai tahap kritis namun varian baru ini cenderung lebih cepat.
“Walupun demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena kemampuan vaksin yang telah beredar dan telah disuntikkan masih efektif digunakan untuk pembangunan imun tubuh,” tuturnya.
Saat ini vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY terutama bagi kelompok rentan namun Dinkes juga telah mulai melakukan vaksinasi dengan vaksin baru yaitu AstraZeneca.
“Yang perlu dicatat, vaksin masih bisa dan menjadi perlindungan namun yang utama adalah mencegah terpapar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes),” pungkasnya.
Perlu diketahui beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menemukan sejumlah dugaan adanya penyebaran varian baru Covid-19 namun masih dalam penagananan.
Kirim Komentar