Gudeg.net—Menyikapi terus bertambahnya angka pasien positif, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaktifkan 96 selter isolasi mandiri tambahan mulai Rabu (30/6).
Selter ini merupakan hasil dari Instruksi Bupati kepada setiap kalurahan agar membuat selter Covid-19.
Selter yang berada di setiap kalurahan ini memanfaatkan berbagai tempat seperti sekolah, balai kalurahan, puskesmas pembantu (pustu), gedung olahraga (GOR), dan bangunan lainnya.
Poin kunci selter ini adalah setiap ruangan isolasi harus memiliki kamar mandi sendiri. Hal itu untuk meminimalisir penularan virus yang tetap terjadi meskipun sudah isolasi mandiri di rumah.
Selter isolasi mandiri di masing-masing kalurahan ini memiliki daya tampung antara 5-10 orang. Pasien Covid-19 yang dapat menempati selter adalah pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan.
Selain itu, selter juga difungsikan sebagai tempat masyarakat yang sedang menunggu hasil tes PCR agar tidak beraktivitas di tengah masyarakat hingga hasil tes keluar.
“Jika nanti selter kalurahan penuh, akan dipindah ke tempat isolasi mandiri Kabupaten. Langkah ini sangat strategis untuk mendukung penanganan virus Covid-19 di Kabupaten Sleman,” terang Kustini dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Rabu (30/6).
Ledakan kasus Covid-19 di Sleman selama dua pekan terakhir mengakibatkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan (fayankes) mulai menipis.
Merujuk data dari Dinas Kesehatan pada tanggal 28 Juni 2021, fayankes ruang isolasi mandiri seperti di Asrama Haji, Rusunawa Gemawang, Asrama Unisa, dan Asrama UII rata-rata sudah terisi sekitar 70 persen.
Untuk kebutuhan logistik masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, nantinya akan dibantu dari masyarakat sekitar dan dapur umum Dinas Sosial.
Kustini berharap, keberadaan selter terpusat di masing-masing kalurahan ini bisa membantu mengatasi ketersediaan tempat isolasi dan juga pelaksanaan isolasi mandiri bisa dipantau dengan ketat.
Kirim Komentar