Gudeg.net—Taman Pintar Yogyakarta termasuk ke dalam salah satu objek wisata yang mengantongi izin dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk kembali operasional sesudah PPKM di DI Yogyakarta turun menjadi level dua.
Menurut Kepala Taman Pintar Retno Yuliani, Taman Pintar sudah siap untuk kembali operasional dengan beberapa tambahan keamanan.
“Dari sisi alat peraga, sarana prasarana, SDM kami sudah siap,” ujar Retno saat diwawancarai di Taman Pintar Yogya, Kamis (9/9).
Menurutnya, penutupan selama dua bulan terakhir karena status PPKM Level 4 DI Yogyakarta menjadi kesempatan untuk Taman Pintar untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang ada di Taman Pintar.
Retno Yuliani, kepala Taman Pintar Yogyakarta-Gudegnet/Trida
“Kami kan wisata berbasis edukasi jadi alat-alat peraga kami, kami siapkan untuk lebih bisa dioperasionalkan menjelang pembukaan nanti,” ujarnya lagi.
Kemanan tambahan yang ditambahkan sebagai salah satu syarat pembukaan kembali adalah implementasi QR Code untuk aplikasi Peduli Lindungi.
Aplikasi ini akan melakukan skrining pengunjung yang sudah melaksanakan vaksinasi sebagai syarat masuk ke dalam Taman Pintar.
Namun, tidak semua wahana di dalam Taman Pintar akan dioperasionalkan. Retno mengatakan, sesuai peraturan sebelumnya, wahana air tidak dioperasionalkan, begitu pula dengan PAUD.
Berkenaan dengan syarat usia minimal 12 tahun, Retno mengatakan bahwa keputusan pemerintah pusat ini linier dengan potential market Taman Pintar.
“Statistik kunjungan kami itu memang potential market kami anak SMP, umur 13-15 tahun. Artinya in line dengan kebijakan. DI bawah 12 tahun yang mengakses hanya 15 persen,” ungkapnya.
Simulasi sedang disiapkan dalam minggu ini. Saat ini Taman Pintar sedang menunggu QR Code untuk aplikasi Peduli Lindungi aktif lalu akan diujicobakan. “Jangan sampai terjadi penumpukan di gerbang,” katanya.
Di dalam Taman Pintar nantinya akan ada petugas check point di beberapa zona. Jika terjadi penumpukan atau kerumunan, akan dipersilakan untuk melanjutkan. Hand sanitizer juga telah disiapkan di setiap alat peraga interaktif. “Jadi memang 30 menit di dalam (gedung),” tutup Retno.
Kirim Komentar