Gudeg.net—Sastra Bulan Purnama (SBP) edisi 120, dalam format Poetry Reading from Home seri 20, akan digelar Rabu (22/9), pukul 19.30 WIB di kanal Youtube Sastra Bulan Purnama, dengan tajuk ‘Api Membakar Hujan Di Bulan Purnama’.
Kali ini, para penyair dari Magelang melakukan interaksi melalui puisi karya Damtoz Andreas. Beberapa penyair membacakan puisi dan pemain musik mengalunkan lagu puisi karya-karya Damtoz.
Damtoz adalah salah satu dari sejumlah penyair dari Magelang yang cukup produktif menulis puisi dan dipublikasikan di sejumlah media, termasuk dalam buku antologi puisi.
Penampilan para penyair dan pemain musik di Sastra Bulan Purnama merupakan bentuk interaksi dan sinergi antara penyair dan pemain musik.
Gepeng Nugroho membuat pertunjukan musik, mengolah puisi Damtoz menjadi lagu puisi sekaligus pengalihan ke ruang digital.
“Saya kira apa yang dilakukan penyair Magelang ini merupakan model interaksi kreatif, perlu dikembangkan oleh penyair lain dari Magelang, bahkan dari kota-kota lain, agar sinergitas antar kreator menghadirkan momentum budaya,” ujar Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama dalam pesan elektronik kepada Gudegnet, Minggu (19/9).
Penyair yang akan tampil dalam SBP dari Magelang di antaranya Wicahyanti Rejeki, Nindito Nugroho, Tentrem Lestari, Bara Purnama, Cecilia Bintang, Eka Pradaning, Nanang Tri Utomo, Kukuh Jonet dan Wulan Sri.
Damtoz sendiri tidak akan ikut membacakan puisi karyanya dalam episode kali ini. “Saya malah tidak ikut membaca puisi, karena kebetulan saya sedang sakit yang membuat suara saya tidak keluar, sehingga saya tidak berani tampil membaca puisi,” ujar Damtoz Andreas.
Walaupun banyak puisi karya Damtoz yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, ada sebagian besar yang belum dipublikasikan dan merupakan embrio dari manuskrip, untuk dipersiapkan diterbitkan.
Ons menjelaskan, publikasi puisi tidak selalu dalam bentuk diterbitkan baik berupa buku maupun dimuat di media cetak atau daring, tetapi bisa dalam bentuk pertunjukkan.
Salah satu contohnya adalah seperti dilakukan tim kreatif Padepokan Seni Gubug Kebon yang mengolah puisi Damtoz Andreas menjadi satu pertunjukan.
“Mudah-mudahan penyair dari Magelang yang lain, secara bergantian melakukan interaksi dan sinergi dengan pelaku kreatif untuk menghidupkan sastra,” tutup Ons Untoro.
Kirim Komentar