Dedet Setiadi
Gudeg.net - Sastra Bulan Purnama genap berusia sepuluh tahun pada Oktober 2021. Perayaan ulang tahun akan diawali dengan pelucuran buku puisi berjudul "Apokalipsa Kata" karya penyair Magelang Dedet Setiadi.
Peluncuran akan diselenggarakan secara luring terbatas pada Sabtu (16/10), di Tembi Rumah Budaya, Jalan Parangtritis KM 8,5, Tembi, Sewon, Bantul.
Dalam peluncuran buku puisi untuk merayakan 10 tahun Sastra Bulan Purnama, selain akan dibacakan puisi-puisi karya Dedet Setiadi, akan dialunkan juga lagu puisi oleh Joshua Igho, penyair yang juga dari Magelang.
Joshua juga akan memainkan piano untuk memberi ilustrasi musik sepanjang acara. "Saya akan memainkan musik dari awal sampai akhir acara, agar perayaan 10 tahun SBP yang diisi peluncuran buku puisi karya Dedet Setiadi memiliki nuansa musikal," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Selasa (12/10).
Buku puisi setebal sekitar 100 halaman tersebut diterbitkan penerbut Tri BEE dari Magelang. Seorang penyair yang tinggal di Magelang Wicahyanti rejeki bertindak sebagai kurator.
"Membaca pusi-puisi Dedet Setiadi yang jujur, tidak mengada-ada di balik kerumitan jungkir balik diksi, kita akan menemukan nilai kehidupan yang kadang luput dari pengamatan," kata Wicahyanti.
Selain pembacaan puisi, akan ada pula bincang puisi tentang puisi-puisi karya Dedet. Bincang puisi akan menghadirkan penyair Joko Pinurbo dan cerpenis Joni Ariadinata.
Koordinator SBP Ons Untoro mengatakan, perayaan 10 tahun SBP akan diisi dengan beberapa kegiatan, di antaranya penerbitan buku puisi berjudul "121 Purnama" yang menyajikan puisi karya 81 penyair dari berbagai kota di Indonesia.
Buku puisi tersebut akan diluncurkan dengan waktu peluncuran yang berbeda dengan "Apokalipsa Kata" karya Dedet Setiadi.
"Para penyair yang puisinya masuk dalam buku puisi 121 Purnama akan membacakan puisi karyanya sendiri dan ditayangkan secara live melalui Youtube," katanya.
Sebagai informasi, Dedet Setiadi adalah penyair yang tinggal di dusun Ngluwar, Pakunden, Magelang. Ia menulis puisi sejak tahun 1980-an.
Puisi alumni UNS tersebut dimuat di berbagai media baik lokal maupun nasional. Tahun 1987 ia mengikuti Puisi Indonesia 1987 di TIM Jakarta.
Ia memiliki dua puisi tunggal yakni "Gembok Sangkala (Forum Sastra Surakarta, 2012) dan "Pengakuan Adam di Bukit Huka" (Teras Budaya Jakarta 2015). Puisi-puisinya juga dimuat di sejumlah antologi puisi bersama.
Kirim Komentar