Gudeg.net—Sastra Bulan Purnama (SBP) di Tembi Rumah Budaya, Jumat (10/1) edisi ke-100 kali ini cukup meriah. Dihadiri oleh nama-nama seperi Djoko Pekik, Fahmi Idris, Untung Basuki, Landung Simatupang, edisi ini jadi lebih istimewa.
Perayaan edisi 100 ini ditandai dengan peluncuran buku antologi puisi “Kepak Sayap Waktu”. Buku ini diisi oleh 100 puisi karya 49 penyair.
Angka 100 dan 49 ini bukannya tanpa arti. Angka 100 adalah simbol untuk merayakan 100 kalinya acara pembacaan puisi ini dilakukan. Sedangkan 49 untuk menandai ulang tahun ke-49 Yeni Fatmawati, salah satu penyumbang puisi.
“Seperti biasa, kita mengadakan Sastra Bulan Purnama edisi 100. Kali ini berinteraksi dengan seni rupa karya Mbak Yeni. Tahun 80-an, 70-an, dan sebelumnya sastra dan seni rupa memang berkawan baik,” ujar Ons Untoro saat membuka SBP, Jumat (10/1).
Yeni juga mengadakan pembukaan pameran tunggalnya, “Mozaik Kehidupan” di galeri Tembi Rumah Budaya.
Acara ini juga diramaikan oleh pertunjukan ‘Dialog Puisi Terpasung’ dan dibawakan Naning Pranoto dan Dhenok Kristianti, keduanya perempuan penyair dari Jakarta.
Penampilan dari Komunitas Jazz Mben Senen; Tricotado dan Berdua Saja sangat syahdu dan romantis. Membawakan lagu puisi yang dituliskan Yeni Fatmawati.
Buku antologi puisi “Kepak Sayap Waktu” bisa didapatkan di Tembi Rumah Budaya, di Jalan Parangtritis Km 8.5, Bantul.
Kirim Komentar