Seni & Budaya

''Batu Ibu'' Akan Berkumandang di SBP 102

Oleh : Trida Ch Dachriza / Rabu, 04 Maret 2020 13:34
''Batu Ibu'' Akan Berkumandang di SBP 102
Penyair Warih Wisatsana/dok. SBP

Gudeg.net—Warih Wisatsana, penyair berdomisili Bali akan meluncurkan buku kumpulan puisi yang diberi tajuk “Batu Ibu” di acara Sastra Bulan Purnama (SBP) edisi 102, Senin (9/3) di Tembi Rumah Budaya (TRB).

Pria asal Cimahi ini sudah menerbitkan buku-buku puisi lainnya yang diterjemahkan ke Bahasa Belanda, Jerman, Inggris, Portugal, dan Perancis. Sehari-hari ia sibuk di Bentara Budaya Bali.

Warih akan membacakan dua puisi karyanya. Selain Warih, pembacaan puisi juga akan diisi oleh Pritt Timothy, seorang penyiar radio sejak tahun pertengahan 1970-an.

Selain sebagai penyiar, Pritt juga dikenal sebagai pemain film. Penampilannya dapat dilihat di film seperti “Marsinah”, “Anne van Jogja”, “Gong”, “Drupadi”, “Sang Kyai”, “AADC 2”, dan sejumlah film lainnya.

Ada juga Nurul Indarti—dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Ni Made Purnamasari—Kepala Bentara Budaya Yogya, Aurelia Theresia Whydharti, Rita Ratnawulan Genitta, Yuli Rukmini, Daniella dan Kentik.

Tidak lengkap tanpa musikalisasi puisi, SBP juga akan menampilkan Joshua Igho asal Magelang yang akan melagukan puisi Warih.

Ada juga puisi Warih yang berjudul ‘City Solitude’ yang sudah dibuat dalam bentuk video dance poetry oleh Vanesa Martida yang berdurasi tiga menit.

Masih karya Warih, puisi “Kaki Candi” akan dintepretasikan dalam bentuk tarian oleh Wisnu Dermawan. Dalam komposisi ini akan bekerja sama dengan penata musik Ahmad Nurkholik, pemusik Ricky O. Hermansyah, dan dua penari lain, Muhlis dan Marentine.

SBP merupakan ajang apresiasi sastra yang diadakan setiap bulan sejak Oktober 2011. Pembaca puisi atau cerpen datang dari berbagai latar belakang dan dari luar kota dengan usia yang berbeda-beda pula.

“Anggap saja, Sastra Bulan Purnama adalah satu ruang untuk menampilkan karya sastra dalam bentuk pertunjukkan, apapun penafsiran terhadap karya sastra itu, boleh dibacakan,  dimusikalisasikan, dibuat dalam bentuk film, diolah menjadi satu drama. Pendeknya, bagaimana karya sastra dipertunjukkan”, ujar Ons Untoro, kordinator acara Sastra Bulan Purnama dalam rilis yang diterima Gudegnet.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini