Tips Hari Ini

Cara Memilih Investasi yang Cocok dengan Keadaan Finansial

Oleh : Trida Ch Dachriza / Jumat, 08 Oktober 2021 19:00
Cara Memilih Investasi yang Cocok dengan Keadaan Finansial

Gudeg.net—Setiap orang memiliki situasi keuangan yang unik. Cara terbaik untuk berinvestasi tergantung pada preferensi pribadi dan keadaan keuangan saat ini dan perkiraan keuangan di masa depan.

Sangat penting untuk memiliki pemahaman rinci tentang pendapatan dan pengeluaran, aset dan kewajiban, tanggung jawab dan tujuan investasi ketika membangun rencana investasi yang sehat.

Berikut cara berinvestasi dan memilih investasi yang cocok dengan kondisi keuangan kita.

1. Berikan tujuan untuk investasi

Belajar menginvestasikan uang dimulai dengan menentukan tujuan investasi atau kapan dana investasi dibutuhkan.

Tujuan jangka panjang: Umumnya, tujuan investasi jangka panjang adalah adalah dana pensiun. Namun, tidak menutup kemungkinan investasi digunakan untuk tujuan lain, seperti rumah, uang kualiah, atau bahkan liburan impian atau haji.

Tujuan jangka pendek: Contohnya seperti liburan tahun depan, dana darurat, mobil, atau perhiasan.

2. Pertimbangkan seberapa banyak bantuan yang akan kita butuhkan dalam berinvestasi

Setelah mengetahui tujuan, kita dapat menyelami secara spesifik tentang cara berinvestasi.

Banyak investor yang lebih nyaman memiliki seseorang menginvestasikan uang mereka untuk mereka. Ada banyak alasannya, salah satunya mungkin karena investor tidak paham betul tentang investasi.

Lebih mahal? Tidak juga. Hanya perlu sedikit riset untuk mencari aplikasi yang membantu kita berinvestasi. Robo-advisor atau Bibit misalnya. Hanya ada sedikit pertanyaan di depan untuk membantu AI mengetahui preferensi kita.

Penasihat daring ini menggunakan algoritme komputer dan perangkat lunak canggih untuk membangun dan mengelola portofolio investasi klien.

AI ini menawarkan segalanya, mulai dari penyeimbangan ulang otomatis hingga pengoptimalan pajak, dan bahkan akses ke bantuan manusia saat kita membutuhkannya.

3. Pilih akun investasi

Untuk membeli sebagian besar jenis saham dan obligasi, kita memerlukan akun investasi. Sama seperti ada sejumlah rekening bank untuk tujuan yang berbeda (giro, tabungan, pasar uang, sertifikat deposito) ada beberapa rekening investasi yang perlu diketahui.

Beberapa akun menawarkan keuntungan pajak jika berinvestasi untuk tujuan tertentu, seperti pensiun. Ingatlah bahwa ada kemungkinan kita dikenakan pajak atau sanksi jika menarik dana lebih awal, atau karena alasan yang tidak dianggap memenuhi syarat oleh aturan rencana.

Akun lain adalah tujuan umum dan harus digunakan untuk tujuan yang tidak terkait dengan masa pensiun — rumah liburan impian, mobil impian, atau renovasi rumah di masa mendatang.

4. Pilih investasi yang sesuai dengan toleransi kita terhadap risiko

Salah satu pertanyaan di benak imvestor baru adalah ‘di mana saya harus menanamkan investasi?’

Jawabannya akan tergantung pada tujuan dan kemauan kita terhadap risiko. Pendapatan besar memiliki risiko tinggi dan sebaliknya.

 Investasi umum meliputi:

Saham: Saham individu (bagian kepemilikan) dari perusahaan yang diyakini akan meningkat nilainya.

Obligasi: Obligasi memungkinkan perusahaan atau pemerintah untuk meminjam uang kita untuk mendanai proyek atau membiayai kembali hutang lainnya.

Obligasi dianggap sebagai investasi pendapatan tetap dan biasanya melakukan pembayaran bunga secara teratur kepada investor. Pokok tersebut kemudian dikembalikan pada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan.

Reksa dana: Menginvestasikan uang dalam dana, seperti reksa dana, dana indeks, atau dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), memungkinkan kita membeli banyak saham, obligasi, atau investasi lain sekaligus.

Reksa dana membangun diversifikasi instan dengan mengumpulkan uang investor dan menggunakannya untuk membeli berbagai investasi yang sejalan dengan tujuan dana yang dinyatakan.

Dana dapat dikelola secara aktif, dengan manajer profesional yang memilih investasi yang digunakan, atau mereka dapat melacak indeks.

Jika memiliki toleransi risiko tinggi dan dapat menahan volatilitas, kita bisa mempertimbangkan portofolio yang sebagian besar berisi saham atau dana saham.

Jika memiliki toleransi risiko yang rendah, kita mungkin menginginkan portofolio yang memiliki lebih banyak obligasi, karena ini cenderung lebih stabil dan tidak terlalu bergejolak.

Inilah mengapa tujuan investasi penting. Tujuan investasi akan membentuk bagaimana portofolio kita.

Untuk tujuan jangka panjang, portofolio kita bisa lebih agresif dan mengambil lebih banyak risiko, dengan potensi menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Dalam hal ini, portofolio bisa berisi lebih banyak saham daripada obligasi.

Rute mana pun yang dipilih, cara terbaik untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang dan meminimalkan risiko adalah dengan menyebarkan uang ke berbagai jenis aset.

Strategi ini disebut alokasi aset. Kemudian dalam setiap kelas aset, kita juga ingin melakukan diversifikasi ke beberapa investasi.

Alokasi aset penting karena kelas aset yang berbeda (saham, obligasi, ETF, reksa dana) merespons pasar secara berbeda. Ketika satu naik, yang lain bisa turun.

Jadi, memutuskan campuran yang tepat akan membantu portofolio kita menghadapi pasar yang berubah dalam perjalanan menuju pencapaian tujuan.

Membangun portofolio yang beragam dari saham dan obligasi individu membutuhkan waktu dan keahlian, sehingga sebagian besar investor mendapat manfaat dari investasi dana.

 

 

Sumber: Nerd Wallet


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini