Instagram @ngayogjazz
Gudeg.net - Ngayogjazz 2021 akan diselenggarakan secara hybrid di Dusun Karang Tanjung, Desa Pendowoharjo, Ngaglik, Sleman pada Sabtu (20/11). Acara musik tahunan tersebut akan menghadirkan sederat musisi, termasuk grup musik dari Prancis Peemai.
Dilansir oleh akun instagram @ngayogjazz, Peemai berakar pada musik Asia, dari Laos hingga Indonesia, serta budaya urban dari empat senimannya. Lebih lanjut diterangkan, perpaduan tersebut menghasilkan sebuah musik tanpa batas, di mana irama dan melodi yang menghantui berbaur dengan kegembiraan dengan lagu-lagu tradisional yang diciptakan kembali. Grup ini akan menyuguhkan perpaduan musik Asia, jazz, rock, dan elektro.
Salah satu Board of Creative Ngayogjazz Vindra Diratara, mengatakan beberapa pengisi acara termasuk Peemai hadir dengan mengirimkan videonya untuk ditampilkan di Ngayogjazz. Hal ini tak lepas dari situasi pandemi yang masih bergulir.
“Tidak semuanya live dari sana (Karang Tanjung), karena ini kan ada kendala juga, kita harus membatasi orang yang masuk ke area. Agak susah juga ya sekarang untuk memasukkan banyak orang ke area. Nah, makanya beberapa teman-teman komunitas itu mengirimkan video mereka. Ada musisi dari Prancis, Peemai karena dia belum bisa datang ke Indonesia dia juga mengirimkan videonya. Tapi selebihnya kita akan live dari sana,” katanya kepada Gudegnet, Selasa (16/11).
Bambang Paningron yang juga salah satu Board of Creative Ngayogjazz dalam sesi temu media, Senin (15/11) menyampaikan, Peemai akan berkolaborasi dengan komunitas Gayam 16.
“Gayam 16 ini kan sudah sangat kita kenal sebagai sebuah komunitas gamelan anak-anak muda, tahun ini berkolaborasi dengan seniman dari Prancis, Frech band Peemai, dan berharap semoga tahun-tahun selanjutnya bisa hadir secara langsung di acara Ngayogjazz,” kata Bambang.
Ngayogjazz 2021 akan menampilkan sejumlah musisi seperti: Krakatau Ethno, Balawan & Brayat Endah Laras, Nita Aartsen & JogJaC Team (Mike Del Ferro, Alexander, Olaf Keus, Kuba Skowronski), Kua Etnika & Peni Candra Rini, Frau, Peemaï (Perancis), Papua Original, Mario Zwinkle and Joyosudarmos, Noto dan Swingayogya, dan komunitas jazz se-Nusantara.
Kirim Komentar