Gudeg.net- Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Hannover Jerman akan melakukan Endocervical Cancer Project di DIY.
Endocervical Cancer Project merupakan metode baru pemeriksaan atau skrining dan pencegahan kanker serviks dan rencanannya akan dimulai di Kabupaten Kulonprogo.
Dosen Fakultas Kedokteran UMY, dr. Supriyatiningsih, M.Kes.Sp.OG. mengatakan, kerja sama ketiga universitas sudah terjalin selama delapan tahun dan kali ini Jerman membawa metode baru.
“Akademisi dari Jerman membawa program baru untuk skrining dan pencegahan kanker serviks dan yang akan menjadi pilot project untuk Kabupaten Kulonprogo,” ujar dr. Supriyatiningsih dalam keterangan tertulis yang dterima Gudegnet, Selasa (23/11).
Ia menjelaskan, pihaknya ingin memperkenalkan sebuah teknik baru dalam melakukan skrining dan deteksi dini terhadap kanker serviks.
Selama ini, metode skrining yang telah dilakukan adalah metoda IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) namun sensitivitasnya masih rendah.
“Kami juga melakukan berbagai training mulai dari kader puskesmas sampai rumah sakit, sehingga kami akan membuat pola baru yang nantinya bisa menjadi representasi yang mungkin bisa dibawa untuk level nasional,” jelasnya.
Rencananya metode ini akan dimulai dari tahun 2021 sampai 2023 mendatang dan seluruh semuber dana berasal Pemerintah Federal Jerman melalui Kementerian Pendidikan dan Riset Jerman.
Dalam keterangan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menyampaikan, dipilhnya Kabupaten Kulonprogo untuk pelaksanaan metode ini karena di sana masih banyak penderita kanker serviks.
“Karena memang kasus (kanker serviks) di sana banyak. Nanti kalau misalnya sudah sukses, tentu kita akan diaplikasikan di kabupaten dan kota lain,” kata dia.
Ia menambahkan, selama ini pemeriksaan kanker serviks dilakukan dengan metode pap smear dan metode itu yang sering membuat ibu-ibu malu untuk memeriksakan diri. Karena itu metode baru ini diharapkan bisa sukses menyembuhkan lebih banyak pasien kanker serviks dan menekan kasusnya.
“Diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada, karena metode yang baru ini bersifat self assessment atau memeriksa diri kita sendiri,” harapnya.
Ketiga universitas juga telah melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/11) kemarin.
Kirim Komentar