Gudeg.net - Soto Lenthok Pak Parman, Purwokinanti, Pakualaman, bisa menjadi salah satu kuliner andalan untuk sarapan. Soto ayam kampung, plus lenthok, cocok menjadi sajian untuk memulai aktivitas.
Lenthok sendiri terbuat dari ubi. "Dibikin perkedel, tapi bukan dari kentang, dari ubi, ketela pohon," kata Mintariyati, pemilik Soto Lenthok Pak Parman, kepada Gudegnet, Senin (7/2). Ia menambahkan, lenthok merupakan makanan khas Gunungkidul.
Selain lenthok, soto juga disajikan dengan tahu bacem. Kuahnya berwarna kecokelatan. "Rasanya cenderung agak manis gurih," kata Mintaryati. Rasa manis tersebut, lanjutnya, berasal dari gula jawa yang digunakan untuk membuat baceman tahu dan ayam.
"Itu (daging ayam) matengnya tiga kali. Direbus dulu, dibumbui dibacem semalem, terus pagi digoreng," katanya.
Lauknya, terdapat sate daging ayam dan campuran usus, uritan, hati. Satu porsi soto dapat dinikmati seharga Rp 12.000, sedangkan sate dibanderol Rp 3000 per tusuk.
Mintariyati dan suaminya sudah berjualan selama sekitar 12 tahun dan memiliki pelanggan setia. Kedai soto ini berlokasi di Lapangan Sewandanan, depan Pura Pakualaman, buka setiap hari pukul 6.30-14.00.
Pengunjung bisa makan dengan nyaman di meja kursi yang disediakan. Di lapangan tersebut juga terdapat aneka kuliner seperti Lontong Sayur Uda Asdi, Es Campur Pak Riyanto, dan yang lainnya.
Pada Minggu pagi, kuliner ini juga kerap menjadi destinasi para pesepeda. Biasanya, pada hari tersebut soto sudah habis sekitar pukul 10.00-11.00. Kuliner ini dapat dipesan melalui Grab, Gojek dan Shopee Food.
Kirim Komentar