Setiap pengemudi angkutan umum khususnya bus kota seharusnya mampu memberikan
keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang yang telah mempergunakan jasanya untuk
menuju ke lokasi tujuan mereka.
Tidak adanya pintu keluar pengemudi yang biasanya terletak di bagian kanan kendaraan
pada bus patas Trans Jogja mungkin merupakan salah satu cara agar pengemudi bus
way Jogja tersebut harus berpikir berkali-kali untuk tidak mengemudikan kendaraanya
secara ugal-ugalan.
"Bus Trans Jogja memang didisain tidak ada pintu keluar untuk sopir yang biasanya
terletak di sisi kanan. Hal ini agar seorang pengemudi harus berpikir berkali-kali
untuk mengemudikan kendaraannya secara ugal-ugalan karena tidak ada pintu keluar untuknya," jelas Kabid Lalu-lintas & Angkutan
Dishub Kota Yogyakarta, Purnomo Raharjo kepada GudegNet Kamis (04/01/08).
Terlebih lagi, seorang pengemudi kendaraan umum seharusnya lebih mendahulukan
kepentingan para penumpangnya dari pada kepentingan dirinya sendiri khususnya
jika dalam keadaan darurat atau keadaan yang tidak diinginkan.
"Tidak adanya pintu keluar untuk sopir yang biasanya terletak di sisi kanan kendaraan
juga untuk mengingatkan bahwa agar para pengemudi senantiasa mendahulukan kepentingan
para penumpangnya khususnya jika dalam keadaan darurat atau keadaan yang tidak
diinginkan," tambahnya.
Tak seperti bus kota yang telah ada, bus Trans Jogja nantinya tidak akan mempekerjakan
kenek dan kondektur sebagi kru bus, namun pramugara yang bertugas sebagai kru
bus yang melayani dan membantu penumpang pada waktu naik dan turun dari bus maupun
ketika di dalam bus.
"Dalam operasionalisasinya nanti, Trans Jogja akan mempekerjakan pramugara sebagai
kru bus yang bertugas melayani dan membantu penumpang pada waktu naik dan turun
dari bus maupun ketika di dalam bus," pungkasnya.
Kirim Komentar