Mendung yang menggelantung di atas langit Lapangan Parkir Barat Stadion Mandala
Krida Yogyakarta (19/02) tak memudarkan antusias pecinta musik Jogja untuk menyaksikan
kontes dan pertunjukkan A Mild Live Wanted 2008 dan A Mild Live Rising Stars 2008. Tampil diacara itu, band
favorit mereka yang kini sedang naik daun seperti North, Marvells, Juliette; ketiga
finalis A Mild Live Wanted 2008 Neemo, Heyho, dan Butterfly; dan tentunya The
Titans, Nidji, dan Ari Lasso.
Dibuka oleh penampilan band pemenang A Mild Live Wanted 2007, North pada pukul
16.30 WIB yang disusul oleh Marvell dan Juliette; sore kemarin ratusan muda-mudi
Jogja mulai memadati area pertunjukkan untuk menikmati penampilan band yang masing-masing
baru akan merilis album pada tahun ini.
Ketiga band tersebut, khususnya Juliette mampu menjadi pemanas bagi pecinta musik
Jogja dengan salah satu lagunya Bukannya Aku Takut yang dulu sempat dibawakan
oleh band TBK.
Sekitar pukul 17.30 WIB, pertunjukkan dihentikan dan kembali dimulai pukul 19.30
dengan penampilan The Titans, Ari Lasso, dan Nidji dengan diselingi penampilan
ketiga finalis A Mild Live Wanted 2008 yaitu Neemo, Heyho, dan Butterfly yang
memperebutkan posisi puncak A Mild Live Wanted 2008.
Pada sesi kedua pertunjukkan ini, band asal Solo Neemo mengawali pertunjukkan
dengan memainkan sebuah lagu pop dance alternative karya sendiri yang cukup fresh untuk dinikmati. Sepuluh menit kemudian, The Titans mulai memanaskan suasana dengan
menyanyikan lima buah lagu dari album pertama mereka yang berjudul sama dengan
nama band mereka. Samar-samar, lagu-lagu The Titans memang tak jauh berbeda dengan
Peterpan karena dua personel mereka yakni Andika (keyboard) dan Indra (bas) memang
mantan personel peterpan yang telah dulu dikenal masyarakat. Band yang terdiri
dari Rizki (vokalis) mantan vokalis Ize Dream Band, Tomtom (drum), Oni (gitaris),
Imot (sampling, synthetizer dan program) serta Andika (keyboard) dan Indra (bas)
ini sekitar 30 menit berhasil mengajak penonton bernyanyi dan berlompat seiring
irama lagu yang mereka bawakan. Lagu Rasa Ini yang merupakan single pertama mereka,
mengakhiri pentas mereka di atas panggung malam itu (19/02).
Pukul 20.45 WIB, finalis kedua A Mild Live Wanted 2008 dari Kota Jogja, Heyho
naik panggung memperdengarkan sebuah lagu karya mereka sendiri yang dilanjutkan
dengan membawakan lagu Seandainya dengan aransemen yang benar-benar berbeda dari
lagu yang dinyanyikan oleh Ari Lasso ini. Pada lagu kedua itu, band glamour punk tersebut juga berkesempatan duet dengan mantan vokalis Dewa 19 itu.
Selang lima belas menit kemudian, Ari Lasso beserta band Alas-nya menggebrak
publik Jogja dengan lagu berirama khas Mengejar Matahari yang juga menjadi soundtrack
film Mengejar Matahari. Lagu Berlari, Aku Tak Tahu, Entah Mengapa, Penjaga Hati,
Aku dan Dirimu, Cinta Sejati, Rahasia Perempuan, dan Misteri Ilahi mampu dinyanyikan
dengan baik oleh ribuan penonton yang hadir di Lapangan Parkir Barat Stadion Mandala
Krida Yogyakarta malam itu (19/02).
Menyusul Ari Lasso, band finalis ketiga A Mild Live Wanted 2008 yang juga berasal
dari Kota Jogja, Butterfly juga menyanyikan sebuah lagu karya mereka sendiri yang
dirangkai dengan lagu Bila Aku Jatuh Cinta dari Nidji.
Sambil menanti aksi panggung Nidji, usai panampilan Butterfly, juri A Mild Live
Wanted 2008 yang diwakili oleh Krisna J. Sandrach mengumumkan pemenang regional
Jawa Tengah dan DIY A Mild Live Wanted 2008 yang masing-masing adalah: juara III:
Heyho, juara II: Neemo, dan Juara I: Butterfly.
Sebagai penampil pamungkas, Nidji yang memang telah lama ditunggu ribuan Nidjiholic, panggilan untuk fans Nidji, menunjukkan kebolehannya dengan lagu pembukanya Heaven
yang disambut riuhan penonton yang memadati area pertunjukkan. Dinginnya angin
malam tak lagi terasa setelah band yang terdiri dari Giring (vokal), Rama (gitar),Ariel
(gitar), Randy (keyboard), Andro (bass) dan Adri (drum) ini berturut-turut membawakan
13 lagu malam itu. Usai lagu Child dan Kau dan Aku, pentas yang dijaga sekitar
300 personel keamanan ini semakin memanas dengan aksi panggung Giring yang atraktf
ditambah dengan kembang api yang juga muncul di tengah lagu. Pada lagu ke-4, Arti
Sahabat, Giring tampil dengan microphone yang didisain dengan tongkat lampu Polisi
Lalu-Lintas yang menyala merah. Selama pertunjukkan, vokalis berambut kribo ini
tak henti-hentinya mengesankan penonton baik dengan lagu dan tutur kata yang diucapkannya
disela-sela jeda lagu. Aksinya kembali mendapat perhatian penonton ketika Giring
menyanyikan ke-6, jangan Pernah Lupakan Aku. Vokalis yang ayahnya berasal dari
Jogja ini membawa bendera merah putih yang dipasangkan di tongkat microphone yang
dibawanya. Tak selesai di situ saja, Giring juga menyempatkan bermain drum mengiringi
Adri pada lagu ke-8, Cinta Tak Harus Memiliki. Giring yang malam itu tampil dengan
setelan khas-nya beserta syal warna merah memang tak henti-hentinya memukau penonton
yang hadir baik dengan suaranya maupun aksi panggungnya yang sayang untuk dilewatkan.
Lagu Biarlah yang menjadi penutup pertunjukkan dinyanyikan tak hanya oleh Giring,
tapi juga oleh penonton yang malam itu serasa dibuai oleh penampilan band yang
rata-rata personelnya kelahiran tahun 1980-an itu.
Sekitar 90 menit band yang dalam bahasa Jepang berarti pelangi itu menghibur
ribuan penonton Jogja yang kebanyakan berasal dari kalangan anak muda. Band yang
telah merilis dua album ini memang berbeda dengan band kebanyakan di Indonesia.
Aransemen musik khas yang mampu menghasilkan nada harmoni dibalut dengan lirik
yang mudah dimengerti menjadi alasan masuk akal bagi penikmat musik Indonesia
untuk menyukai lagu mereka. Dengan alasan itulah A Mild memilih Nidji sebagai
salah satu ikon A Mild Live Rising Stars 2008. Sebuah alasan yang bisa dimengerti.
Kirim Komentar