
"Kecenderungan telinga orang Indonesia suka dengan irama melayu yang memang merupakan rumpun mereka. Lihat saja pada era 80-an ketika Search, Iklim dll mendominasi musik di negara-negara melayu di Asia," kata Charly, vokalis ST 12 kepada GudegNet di hotel Santika Yogyakarta (26/07).
Dengan semangat itu, pada tahun 2005, Charly bersama tiga temannya di ST 12 yakni Pepep (drum), Pepeng (gitar), dan Iman Rush (gitar) mencoba keberuntungannya dengan menelorkan album perdananya "Jalan Terbaik" yang ternyata cukup diterima oleh masyarakat.
Pada tahun ini, grup band yang dulunya mangkal di Studio OMS, Jl. Stasiun Timur No. 12. Bandung (ST 12 -red) ini kembali unjuk gigi dengan mengeluarkan album kedua mereka berjudul "P.U.S.P.A". Album kedua mereka ini berisikan 12 lagu yang terdiri dari tiga lagu lama mereka "Aku Masih Sayang", "Jalan Terbaik", dan "Rasa yang Tertinggal" dan sembilan lagu baru yang kental dengan irama melayu.
Lagu "P.U.S.P.A" yang merupakan kependekan dari "Putuskan Saja Pacarmu" terpilih menjadi single pertamanya telah dibuatkan video klipnya yang disutradarai oleh Abimael Gandy dengan model Luna Maya. Cara penulisannya yang berbeda ternyata bertujuan untuk menarik orang yang membacanya agara kemudian membeli albumnya.
"Penulisan "P.U.S.P.A" memang sengaja seperti itu agar menarik perhatian orang yang membacanya untuk mendengarkan lagunya dan membeli kasetnya," kata Pepeng.
Lebih lanjut, Charly, sang vokalis yang selalu tampil dengan dua anting di kupingnya mengatakan bangga menciptakan lagu dengan irama dan notasi melayu yang kini mulai tergeser oleh jenis musik lain yang lebih populer. Dengan musik dan irama melayu ini, Charly bahkan mengaku optimis dengan album-album ST 12 yang telah beredar di pasaran akan laku.
"Saya bangga menciptakan lagu-lagu dengan irama melayu. Sebenarnya banyak musisi di Indonesia yang mengambil irama melayu, tapi mereka tidak menyanyikannya dengan cengkok melayu, tapi lebih mbule," papar Charly.
Vokalis yang pada tahun 90-an sempat tinggal di Jogja selama enam bulan ini juga mengaku tidak keberatan jika lagunya dianggap tidak bagus dan seperti lagu dangdut. Menurutnya, semua orang boleh menilai lagu orang lain seperti apa.
"Kalau ada yang bilang lagu kita jelek atau kaya lagu dangdut, ra popo, semua orang boleh menilai karya orang lain seperti apa. Yang penting bagi kita adalah lagu kita laku," ujar Charly sambil tertawa kecil.
Selain sedang melakukan promosi ke sejumlah daerah di Indonesia, ST 12 juga berharap lagu mereka dapat diterima dan tampil di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam yang masih serumpun, melayu.
Kirim Komentar