
Ironisnya, saat ini burung ini Sangat jarang bisa ditemui. Bahkan burung ini dimasukkan dalam International Union for Conservation of nature and Natural Resources (IUCN) Redlist dengan status Vulnerable atau rentan. Ini berarti terjadi penurunan populasi dan mempunyai peluang untuk punah. Penyebab kepunahan burung ini diantaranya adalah perburuan, meninggatnya penggunaan lahan untuk pemukiman. Di Indonesia burung ini masih bisa ditemui di Malang, Magelang, Kepurun, Candi Prambanan, Gua Luweng Gunung Kidul dan tentu saja di Melia Purosani Yogyakarta.

Di tahun 2009 ini Melia Purosani Yogyakarta ingin lebih serius dalam melestarikan spesies ini. Bekerjasama dengan Yayasan Kutilang dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) – Departemen Kehutanan, Melia akan berupaya untuk menjaga agar burung ini betah dan terus berkembang biak. Kerjasama ini dalam bentuk pelatihan dan pengamatan secara periodik. Pengamatan terakhir dilakukan oleh BKSDA pada tanggal 10 dan 11 April 2009 lalu. Sedangkan pelatihan oleh Yayasan Kutilang dilakukan pada hari Kamis, 30 April 2009 ini. Ke depannya Melia akan menyediakan nest box dan bird feeder yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah Gelatik Jawa di Melia Purosani Yogyakarta.
Kirim Komentar