Ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan dan perkembangan sebuah bangsa. Tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi, sebuah bangsa bagi di bangun tanpa pondasi yang kuat.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Rochadi Abdulhadi pada pembukaan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRNAS) 2009 di Ruang Pamer Taman Pintar Yogyakarta, Senin (22/6).
"Iptek adalah sebuah keharusan. Apabila kita mau maju, mau bersaing dengan negara lain di dunia internasional," ujarnya dihadapan peserta PIRNAS.
Prof. Rochadi menambahkan, negara Indonesia dikaruniai kekayaan hayati dan inhayati yang luar biasa, namun menurut Rochadi pemanfaatan iptek masih dirasa kurang untuk mengelola kekayaan yang ada.
Kegiatan ini, menurutnya untuk mengisi kesenjangan Iptek yang terjadi karena selama ini siswa sudah terpaku pada kurikulum yang ada. Siswa yang turut tidak hanya dilatih kecerdesan intelektualnya, tapi termasuk perilaku sosialnya juga agar dapat berjalan beriringan.
Sementara itu Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto mengatakan ilmu pengetahuan diibaratkan seperti mata pisau. Menurutnya, pengelolaan yang benar adalah kunci kesuksesan pemanfaatan iptek.
"Ilmu pengetahuan mengangkat mengekplorasi sumber daya manusia maupun alamnya tanpa harus merusak alam itu sendiri, sehingga bumi dapat terjaga dengan baik sampai ke anak cucu kita," ujarnya.
Pada kegiatan ini, peserta akan melakukan penelitian lapangan di sejumlah lokasi seperti di bidang IPSK di Malioboro, Kraton, Kali Code dan sekitarnya. Bidang IPA di kompleks Taman Pintar, Malioboro, Kali Code, rural area di Kota Yogyakarta, Lokasi Pasca Gempa, lokasi pasca puting beliung, sumber–sumber pemanasan global, dan hutan kota. Sedangkan bidang Teknik di Taman Pintar, sekitar Malioboro, Kali Code dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Rochadi Abdulhadi pada pembukaan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRNAS) 2009 di Ruang Pamer Taman Pintar Yogyakarta, Senin (22/6).
"Iptek adalah sebuah keharusan. Apabila kita mau maju, mau bersaing dengan negara lain di dunia internasional," ujarnya dihadapan peserta PIRNAS.
Prof. Rochadi menambahkan, negara Indonesia dikaruniai kekayaan hayati dan inhayati yang luar biasa, namun menurut Rochadi pemanfaatan iptek masih dirasa kurang untuk mengelola kekayaan yang ada.
Kegiatan ini, menurutnya untuk mengisi kesenjangan Iptek yang terjadi karena selama ini siswa sudah terpaku pada kurikulum yang ada. Siswa yang turut tidak hanya dilatih kecerdesan intelektualnya, tapi termasuk perilaku sosialnya juga agar dapat berjalan beriringan.
Sementara itu Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto mengatakan ilmu pengetahuan diibaratkan seperti mata pisau. Menurutnya, pengelolaan yang benar adalah kunci kesuksesan pemanfaatan iptek.
"Ilmu pengetahuan mengangkat mengekplorasi sumber daya manusia maupun alamnya tanpa harus merusak alam itu sendiri, sehingga bumi dapat terjaga dengan baik sampai ke anak cucu kita," ujarnya.
Pada kegiatan ini, peserta akan melakukan penelitian lapangan di sejumlah lokasi seperti di bidang IPSK di Malioboro, Kraton, Kali Code dan sekitarnya. Bidang IPA di kompleks Taman Pintar, Malioboro, Kali Code, rural area di Kota Yogyakarta, Lokasi Pasca Gempa, lokasi pasca puting beliung, sumber–sumber pemanasan global, dan hutan kota. Sedangkan bidang Teknik di Taman Pintar, sekitar Malioboro, Kali Code dan sekitarnya.
Kirim Komentar