Pada tahun 2009, terdapat sebanyak 500 pelajar Indonesia menempuh studi di negeri kincir angin Belanda. Sebagian besar dari mereka menempuh kuliah program master atau S2.
"Sebanyak 55 persen di antaranya menempuh program master, 20 persen di menempuh bachelor, sedangkan 15 persen lainnya menempuh program doktor," kata Direktur Nuffic Neso Indonesia, Marrik Bellen di Yogyakarta, Selasa (10/11).
Menurut Marrik, jumlah tersebut menempatkan pelajar Indonesia pada posisi ke-6 pada jumlah pelajar asing yang belajar di Belanda yang pada periode 2008-2009 mencapai 76.000 pelajar.
"Sebagian besar memang masih berasal dari Eropo yakni 70 persen, sedangkan Asi sekitar 20 persen. Mahasiswa Indonesia sendiri mencapai sekitar 5 persen atau sekitar 1.450 pelajar," ujarnya.
Pelajar Indonesia yang belajar di sejumlah universitas di Belanda kebanyakan menempuh program engineering, teknologi informasi, dan bisnis dan manajemen.
"Kalau mereka yang kuliah dengan biaya sendiri kebanyakan mengambil jurusan kesehatan, pemerintahan lingkungan hidup, serta pendidikan," tambahnya.
Lebih lanjut Marek menyatakan bahwa belajar di Belanda adalah sebuah kesempatan yang sangat bagus bagi pelajar Indonesia. Selain kualitasnya telah diakui di dunia, metode pengajaran yang digunakan sangat membantu pelajar khususnya dari Indonesia.
"Sebanyak 11 dari 14 universitas di Indonesia adalah universitas yang termasuk 200 universitas terbaik di dunia," tegasnya seraya mengatakan bahwa sistem pembelajaran di universitas di Belanda menggunakan Bahasa Ingrris.
Tahun ini, Nuffic Neso kembali menyelenggarakan Holland Education Fair (HEF) ke-10 di Novotel Yogyakarta yang diikuti oleh 11 universitas di Belanda. Penyelenggaraannya akan digelar hingga pada 10-17 November di seluruh Indonesia.
"Sebanyak 55 persen di antaranya menempuh program master, 20 persen di menempuh bachelor, sedangkan 15 persen lainnya menempuh program doktor," kata Direktur Nuffic Neso Indonesia, Marrik Bellen di Yogyakarta, Selasa (10/11).
Menurut Marrik, jumlah tersebut menempatkan pelajar Indonesia pada posisi ke-6 pada jumlah pelajar asing yang belajar di Belanda yang pada periode 2008-2009 mencapai 76.000 pelajar.
"Sebagian besar memang masih berasal dari Eropo yakni 70 persen, sedangkan Asi sekitar 20 persen. Mahasiswa Indonesia sendiri mencapai sekitar 5 persen atau sekitar 1.450 pelajar," ujarnya.
Pelajar Indonesia yang belajar di sejumlah universitas di Belanda kebanyakan menempuh program engineering, teknologi informasi, dan bisnis dan manajemen.
"Kalau mereka yang kuliah dengan biaya sendiri kebanyakan mengambil jurusan kesehatan, pemerintahan lingkungan hidup, serta pendidikan," tambahnya.
Lebih lanjut Marek menyatakan bahwa belajar di Belanda adalah sebuah kesempatan yang sangat bagus bagi pelajar Indonesia. Selain kualitasnya telah diakui di dunia, metode pengajaran yang digunakan sangat membantu pelajar khususnya dari Indonesia.
"Sebanyak 11 dari 14 universitas di Indonesia adalah universitas yang termasuk 200 universitas terbaik di dunia," tegasnya seraya mengatakan bahwa sistem pembelajaran di universitas di Belanda menggunakan Bahasa Ingrris.
Tahun ini, Nuffic Neso kembali menyelenggarakan Holland Education Fair (HEF) ke-10 di Novotel Yogyakarta yang diikuti oleh 11 universitas di Belanda. Penyelenggaraannya akan digelar hingga pada 10-17 November di seluruh Indonesia.
Kirim Komentar