Seni & Budaya

Merti Bumi Tunggularum Berlangsung Meriah

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00

Upacara Adat Merti Bumi Tunggularum yang digelar Sabtu 24 Januari 2010 di Balai Desa Wonokerto Turi Sleman berlangsung meriah. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sleman Sri Purnono, Jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Camat Turi Susmiarto, beserta jajarannya, dan Muspika setempat.

Rangkaian puncak acara merti bumi Tunggularum tersebut diawali dengan kirab budaya dari Masjid Imorejo menuju Balai Desa Wonokerto Turi sejauh 300 an meter. Kirab budaya tersebut terdiri atas Cucuk Lampah dari pangageng dan perangkat Desa Wonokerto, putri domas yang membawa 4 kendi air suci, tokoh adat dan tokoh agama, bregada Tambakboyo dari Pulesari Wonokerto, Gunungan/ Tumpeng Robyong, gunungan lanang wadon, gunungan wulu wetu, tumpeng dari 13 padusunan, dan berbagai bregada prajurit lain.

Kepala Desa Wonokerto Kasidi dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan merti bumi Tunggularum merupakan wujud rasa syukur atas nikmat dan anugerah yang telah dilimpahkan kepada warga masyarakat Wonokerto. Disampaikan pula bahwa awal mula desa Wonokerto berasal dari penggabungan 4 kalurahan semasa Hamengkubuwono IX pada tahun 1947. Keempat kalurahan tersebut adalah Dadapan, Garongan, Wedo Lempong dan Tunggularum. Berdasarkan sejarah itulah dalam rangkaian upacara merti bumi Tunggularum diambil 4 (empat) sumber air yang berasal dari bekas-bekas kalurahan tersebut.

Menurutnya warga masyarakat Wonokerto senantiasa manunggal ing tekad, dengan semboyan rawe-rawe rantas malang-malang putung dalam menghadapi dan menjalani kehidupan kesehariannya sehingga menggapai kesejahteraan tita tata tentrem karta raharja.

Wakil Bupati Sri Purnono, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan upacara adat tersebut. Disampaikan bahwa ternyata warga masyarakat Wonokerto memiliki budaya yang cukup kental, sehingga melalui budaya tersebut dapat dicapai kehidupan yang edipeni meskipun berada di era kehidupan dan budaya modern. Rangkaian puncak acara ditutup dengan pelepasan burung merpati oleh Wakil Bupati.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini