Berawal dari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap dunia pendidikan yang semakin tak menentu, seniman Jogja Pardiman Joyonegoro bersama Acapella Mataraman akan menggelar performance art di depan patung Ki Hajar Dewantara, perempatan Gramedia Yogyakarta.
Kegiatan yang akan diselenggarakan pada Minggu (2/5) mulai pukul 10.45 WIB tersebut bertujuan untuk kembali mengingat apa yang pernah diajarkan oleh Bapak Pendidikan Nasional tersebut yakni asah, asih, dan asuh.
"Fenomena pendidikan sekarang ini agaknya masih sangat jauh dari cita-cita pendidikan masih jauh dari kenyataan, bahkan di dalam praktiknya semakin banyak anomali," katanya di Yogyakarta, Sabtu (1/5).
Untuk itu, dengan kegiatan ini semua pihak bisa kembali mengerti hakikat pendidikan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan mutu manusia Indonesia agar cerdas dan berakhlak mulia.
Rencananya, kegiatan tersebut akan diawali dengan menggelar perfomance art di dalam ruangan Gramedia dan dengan membagi-bagikan selebaran sebagai usaha untuk mengkampanyekan kegiatan membaca buku.
Selain sebagai ajang keprihatinan bagi pendidikan nasional kita, kegiatn tersebut tentunya juga sebagai peringatan hari pendidikan nasional pada setiap 2 Mei.
Sebagai informasi, hasil Ujian Nasional (UN) tahun ini sungguh memprihatinkan banyak pihak. Bahkan sebuah sekolah ada yang 99 persen bahkan 100 persen siswanya dinyatakan tidak lulus. Bahkan Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, angka kelulusan tahun ini pun mengalami penurunan yang luar-biasa.
Kegiatan yang akan diselenggarakan pada Minggu (2/5) mulai pukul 10.45 WIB tersebut bertujuan untuk kembali mengingat apa yang pernah diajarkan oleh Bapak Pendidikan Nasional tersebut yakni asah, asih, dan asuh.
"Fenomena pendidikan sekarang ini agaknya masih sangat jauh dari cita-cita pendidikan masih jauh dari kenyataan, bahkan di dalam praktiknya semakin banyak anomali," katanya di Yogyakarta, Sabtu (1/5).
Untuk itu, dengan kegiatan ini semua pihak bisa kembali mengerti hakikat pendidikan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan mutu manusia Indonesia agar cerdas dan berakhlak mulia.
Rencananya, kegiatan tersebut akan diawali dengan menggelar perfomance art di dalam ruangan Gramedia dan dengan membagi-bagikan selebaran sebagai usaha untuk mengkampanyekan kegiatan membaca buku.
Selain sebagai ajang keprihatinan bagi pendidikan nasional kita, kegiatn tersebut tentunya juga sebagai peringatan hari pendidikan nasional pada setiap 2 Mei.
Sebagai informasi, hasil Ujian Nasional (UN) tahun ini sungguh memprihatinkan banyak pihak. Bahkan sebuah sekolah ada yang 99 persen bahkan 100 persen siswanya dinyatakan tidak lulus. Bahkan Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, angka kelulusan tahun ini pun mengalami penurunan yang luar-biasa.
Kirim Komentar