Pendidikan

YKSF Akan Rekomendasikan 3 Hal kepada Pemkot

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00

Setelah melakukan penelitian secara langsung ke 10 kampung di Kota Yogyakarta sejak 30 Juni hingga 15 Juli mendatang, Yogyakarta Kampung Field School (YKSF) II telah memiliki tiga hal utama yang akan menjadi bahan masukan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Kami meiliki tiga tema utama mengenai apa yang telah diteliti oleh sekitar 40 mahasiswa dari UKDW dan School of Archeology and Anthropology Australian National University (ANU) yaitu tentang kualitas lingkungan sungai, kegiatan ekonomi mikro, dan mengenai sistem kelembagaan yang ada di kampung," kata kata koordinator YKFS II, Paulus Bawole di Ruang Alumni UKDW Yogyakarta, Senin (12/7).

Menurut Paulus, hasil tersebut didapat setelah mahasiswa UKDW dan ANU benar-benar terjun ke dalam masyarakat, mengamati dan menganalisa potensi dan masalah yang ada di 10 kampung di Kota Yogayakarta.

Melalui YKSF II, mahasiswa tak hanya juga melibatkan masyarakat setempat dalam mendapatkan apa yang mereka cari. "Jadi mahasiswa tidak menjadikan masyarakat sebagai obyek saja, tapi juga sebagai subyek, dengan bekerjasama dengan mereka secara langsung," paparnya.

Selama terju langsung ke di Kampung Ledko Tukangan, Nadine Soukieh, mahasiswi antropologi dan hubungan internasional ANU mengaku bahwa keberadaan sungai sangat penting dan berpengaruh bagi masyarakat Ledok Tukangan.

Untuk itu, masyakarat Ledok Tukangan dengan sungguh-sungguh dan konsisten menjaga sungai dari polusi yang mungkin terjadi dengan cara membersihkan sungai secara berkala.

Meski demikian, masyarakat Ledok Tukangan bukanya tanpa masalah. "Mereka ternyata masih sangat membutuhkan sarara prasarana dan infrastruktur berupa filter untuk sampah yang saat ini dinilai masih kurang," paparnya seraya menyatakan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta harus membantu mereka dalam hal ini.

Sementara seorang mahasiswi dari UKDW Amelia, juga menyatakan bahwa selama berada di Kampung Bumen, Kotagede, dirinya baru tahu bahwa ada sebuah kue kembang waru yang merupakan kue khas Kotagede yang saat ini keberadaannya nyaris punah.

"Untungnya saat ini masih ada sekitar tujuh orang yang masih bisa membuat kue kembang waru, tapi mereka sudah sangat tua dan sepertinya sangat perlu regenerasi," ujarnya.

Untuk itu, mahasiswi Fakultas Biologi UKDW tersebut akan berusaha untuk melakukan upaya regenerasi bagi geerasi muda Kampug Bumen, Kotagede terkait kue kembang waru yang harus dilestarikan.

Rencananya, pada 14 Juli mendatang YKFS II akan menggelar audiensi dengan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk memaparkan temuan dan rekomendasi YKFS II tahun ini bagi 10 kampung di Kota Yogyakarta yakni Ledok Tukangan, Bumen, Samirono, Pandeyan, Badran, Sidomulyo, Code Gondolayu, Minggiran, Kricak, dan Dolahan.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    100% Musik Indonesia, Cinta Musik Indonesia.


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini