Dalam merayakan Lebaran nanti, masyarakat DIY tidak perlu khawatir dengan persediaan kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop DIY, Surendro menjamin bahwa dari pengamatan yang telah dilakukan, kebutuhan sembako pada Lebaran nanti akan tercukupi.
"Dari hasil pantauannya di beberapa pasar besar Beringharjo, Kranggan dan Demangan yang ada di DIY selama bulan Agustus 2010, termonitor bahwa kebutuhan sembako secara menyeluruh untuk merayakan lebaran tercukupi," ujarnya.
Surendro menyatakan menjelang Lebaran, harga cabe merah yang sempat melambng tinggi perlahan telah turun dengan teratur. "Misalnya saja sebelum masuk bulan puasa harga cabe merah besar per 1 Agustus rata-rata harganya Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu setelah memasuk puasa turun hingga saat ini hanya Rp 14 ribu hingga Rp 16 ribu dan turunnya mencapai 46 hingga 56 persen," tuturnya.
Meski demikian, harga beras justru mengalami kenaikan rata-rata 5 persen. Jika pada awal agustus Rp 5500 per kg, sekarang mencapai Rp 5800. Selain itu, harga minyak sawit juga naik jika dibanding sebelum puasa.
Sementara untuk daging sapi, harganya juga masih fluktuatif. "Harganya naik turun sejak awal agustus yang mencapai Rp 65 ribu. Sekarang mencapai Rp 66.400 per kg. Daging ayam kampung juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni pada kisaran 11,29 persen, dari yang semula Rp 44 Ribu menjadi Rp 49.300 per kg.
Dari hasil monitor tersebut juga diperoleh informasi penyaluran sembako dari tingkat distributor yaitu tepung terigu sekitar 3.793 ton, minyak goreng sebanyak 3.508 ton, kedelai 1.260 ton, gula pasir 3.078 ton, telur ayam 2.281 ton, daging ayam 3.246 kg, beras 19.275 ton, dan daging sapi 4.066 ton.
"Untuk kebutuhan memasuki bulan September ini diprediksi ada ada kenaikan sekitar lima hingga sepuluh persen," tegasnya.
Lebih lanjut Surendro menuturkan bahwa pihaknya juga mengawasi barang dan jasa beredar bekerjasama dengan instansi terkait termasuk dengan Polda DIY, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Satpol PP, serta badan Ketahanan Pangan.
"Biasanya kami laksanakan seminggu dua kali, tetapi menjelang mendekati lebaran, operasi dilakukan setiap hari untuk menciptakan rasa aman pangan kita," paparnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop DIY, Surendro menjamin bahwa dari pengamatan yang telah dilakukan, kebutuhan sembako pada Lebaran nanti akan tercukupi.
"Dari hasil pantauannya di beberapa pasar besar Beringharjo, Kranggan dan Demangan yang ada di DIY selama bulan Agustus 2010, termonitor bahwa kebutuhan sembako secara menyeluruh untuk merayakan lebaran tercukupi," ujarnya.
Surendro menyatakan menjelang Lebaran, harga cabe merah yang sempat melambng tinggi perlahan telah turun dengan teratur. "Misalnya saja sebelum masuk bulan puasa harga cabe merah besar per 1 Agustus rata-rata harganya Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu setelah memasuk puasa turun hingga saat ini hanya Rp 14 ribu hingga Rp 16 ribu dan turunnya mencapai 46 hingga 56 persen," tuturnya.
Meski demikian, harga beras justru mengalami kenaikan rata-rata 5 persen. Jika pada awal agustus Rp 5500 per kg, sekarang mencapai Rp 5800. Selain itu, harga minyak sawit juga naik jika dibanding sebelum puasa.
Sementara untuk daging sapi, harganya juga masih fluktuatif. "Harganya naik turun sejak awal agustus yang mencapai Rp 65 ribu. Sekarang mencapai Rp 66.400 per kg. Daging ayam kampung juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni pada kisaran 11,29 persen, dari yang semula Rp 44 Ribu menjadi Rp 49.300 per kg.
Dari hasil monitor tersebut juga diperoleh informasi penyaluran sembako dari tingkat distributor yaitu tepung terigu sekitar 3.793 ton, minyak goreng sebanyak 3.508 ton, kedelai 1.260 ton, gula pasir 3.078 ton, telur ayam 2.281 ton, daging ayam 3.246 kg, beras 19.275 ton, dan daging sapi 4.066 ton.
"Untuk kebutuhan memasuki bulan September ini diprediksi ada ada kenaikan sekitar lima hingga sepuluh persen," tegasnya.
Lebih lanjut Surendro menuturkan bahwa pihaknya juga mengawasi barang dan jasa beredar bekerjasama dengan instansi terkait termasuk dengan Polda DIY, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Satpol PP, serta badan Ketahanan Pangan.
"Biasanya kami laksanakan seminggu dua kali, tetapi menjelang mendekati lebaran, operasi dilakukan setiap hari untuk menciptakan rasa aman pangan kita," paparnya.
Kirim Komentar