Selasa malam (18/01) merupakan puncak acara Musik Jogja Istimewa yang berlangsung di Jogja National Meseum Jl Amri Yahya No. 1 Wirobrajan Yogyakarta. Anda yang memasuki pelataran Jogja National Museum akan melihat seonggok rongsokan mobil yang terkena erupsi merapi bukan Oktober 2011 tahun lalu. Ini bukan salah pemandangana yang ngeri kalo menurut saya, namun saat anda memasuki lahan parkir, ratusan kendaraan roda dua dan belasan mobil telah berada disana. Memasuki Venue, ada 2 bambu runcing yang dipasang. Sang saka merah putih menjadi hiasan yang cukup membuat penonton surprise.
Nuansa patriotisme bisa kita rasakan saat berada dipanggung yang lokasinya tidak jauh dengan patung Garuda Pancasila yang terpampang besar disudut tengah. Saat itu jam menunjukan pukul 19.00, band yang tampil membawakan 3 lagu dimana 1 lagu diantaranya adalah aransemen lagu perjuangan. Dari 48 band yang tampil ada beberapa yang berasal dari kota Surabaya. Rebel Of Law misalnya, mereka merupakan salah satu dari sekian band yang ikut hadir dalam gelaran Musik Jogja Istimewa. Mereka berpendapat bahwa penetapan Ruuk sangat perlu dilakukan karena memang sejarah tidak boleh dikesampingan dengan histori yang ada. Yudish selaku ketua panitia event ini berharap, semoga dengan adanya gelaran musik ini, bisa membuat generasi muda tidak lupa dengan sejarah DIY.
Nuansa patriotisme bisa kita rasakan saat berada dipanggung yang lokasinya tidak jauh dengan patung Garuda Pancasila yang terpampang besar disudut tengah. Saat itu jam menunjukan pukul 19.00, band yang tampil membawakan 3 lagu dimana 1 lagu diantaranya adalah aransemen lagu perjuangan. Dari 48 band yang tampil ada beberapa yang berasal dari kota Surabaya. Rebel Of Law misalnya, mereka merupakan salah satu dari sekian band yang ikut hadir dalam gelaran Musik Jogja Istimewa. Mereka berpendapat bahwa penetapan Ruuk sangat perlu dilakukan karena memang sejarah tidak boleh dikesampingan dengan histori yang ada. Yudish selaku ketua panitia event ini berharap, semoga dengan adanya gelaran musik ini, bisa membuat generasi muda tidak lupa dengan sejarah DIY.
Kirim Komentar