![](/images/upload/20110401_urban2.jpg)
Dalam acara tersebut hadir selaku keynote speaker Pakar arsitektur Prof. Dr. Eko Budihardjo dan Arsitek dari ITB Prof. Dr.
Widjaja Martokusumo. Menurut Eko, kerjasama antara dua disiplin ilmu antara aristek dan arkeologi sangat memberikan
kontribusi untuk memberikan tekanan pada pemerintah agar menjaga kelestaraian bangunan bersejarah.
Sejauh ini bangunan yang memiliki nilai historis ternyata tidak mendapatkan perhatian seruis dari pemerintah setempat.
Padahal, bangunan bersejarah ini bisa pula manjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut. Konservasi terhadap
bangunan bersejarah patut untuk dilaksanakan karena sangat penting dalam memelihara local resource, local genius dan local
wisdom.
Menurut Prof. Dr. Widjaja Martokusumo, keragaman dan perencanaan bangunan bersejarah sangat memberikan makna, keunikan dan
memiliki pengalaman hidup. Untuk dapat menciptakan lingkungan bangunan bersejarah yang baik, Pakar Arsitek dari ITB tersebut
mengatakan bahwa perlunya dibuat track khusus pejalan kaki serta arus lalu lintas yang nyaman agar para wisatawan betah di
kota tersebut.
Dr. Widya Nayati menambahkan bahwa event ini merupakan sebuah kontribusi kepada Prof.Dr. Inajati Adrisijanti yang telah
memasuki masa pensiun. Diharapkan juga dengan adanya aktivitas ini, dapat terjaganya penataan bangunan yang baik,
dilestarikannya bangunan bersejarah tidak hanya mengedepankan urusan ekonomi saja.
Kirim Komentar