Animal Friends Jogja [AFJ] beserta Masyarakat Peduli Satwa menyatakan KEBERATAN dan MENDESAK PEMBATALAN rencana pembangunan kolam untuk lumba-lumba, binatang yang kini sangat dilindungi. Secara serempak AFJ melakukan demo didepan bundaran UGM pada Hari Senin (6/06) kemarin.
DZ. Angelina Pane yang bertugas menjadi ketua gerakan itu menegaskan bahwa Penemuan-
penemuan dari studi perilaku menunjukkan bahwa pertunjukan-pertunjukan Lumba-lumba, fasilitas terapi kesehatan dengan bantuan
Lumba-lumba dan bentuk-bentuk pengurungan lain adalah secara psikologis berbahaya bagi Lumba-lumba dan memberikan informasi
yang keliru tentang gambaran kapasitas intelektual mereka.
Ide dolphinarium sendiri berasal dari drh. Yuda Heru febrianto, MP., Ph.D ketua bagian fisiologis
Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan dia pernah bekerja pada PT WS. "Dia memiliki koneksi sangat erat dengan PT Ws yang memiliki
sirkus lumba-lumba juga." ujar Angelina.
pihak AFJ sudah mencoba berdialog dengan UGM baik dengan dekan atau rektor, "kami
mendatangi langsung ke UGM pada beberapa hari yang lalu dan kami juga sudah melayangkan surat baik itu melalui email maupun
cetak namun hingga saat ini belum ada tanggapan, padahal rencana pembangunan kolam ini sudah ada sejak april 2011" ungkap Angelina.
Penelitian untuk mendapatkan data-data valid mengenai Lumba-lumba seharusnya dilakukan di
alam bebas, dengan metode-metode yang mengedepankan hak-hak asasi satwa dan perlakuan yang beretika terhadap satwa yang
bersangkutan.
"Dengan aksi ini kami menyatakan bahwa penelitian tentang satwa liar khususnya lumba-lumba
seharusnya dilakukan dihabitatnya. penelitian yang dilakukan harus memperhatikan kesejahteraan satwa, perlindungan dan
pelestarian satwa yang bersangkutan." pungkasnya.
Kirim Komentar