
Acara unik ini digagas oleh Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Bantul bekerjasama dengan IPNU-IPPNU Pleret beserta Takmir
Musholla Al-Iman. Sejak jam 15.00 WIB, nduk dan thole kecil itu didandani oleh orang tua masing-masing. Ada yang nmengenakan baju muslim, baju muslimah, ada yang
mengenakan baku koko di mix dengan sarung serta model baju lain.
Keceriaan mulai muncul saat anak-anak melakukan gladi resik yang dipandu oleh Ketua Lesbumi Bantul Ryan Budi Nuryanto, SE.
Menurutnya, konsep catwalk dipematang sawah ini jarang dilirik oleh kebanyakan penyelenggara fashion show. Dengan tujuan untuk mensyukuri nikmat Allah serta memupuk
rasa kasih sayang tehadap sesama, keanekaragaman alam sekitarnya, menjadikan acara ini menarik dan terbukti mendapatkan respon dari masyarakat luas.
"Alam ini merupakan warisan yang akan diberikan pada anak cucu kita, menghargai alam terutama sawah merupakan sebuah keharusan. Kita
hingga saat ini mendapatkan hasil bumi yang kita makan berasal dari sawah." Ungkap Ryan saat berbincang dengan Tim Gudegnet.
Lomba fashion show bertajuk Fashion in Sewu Wulan & Baksos ini sukses diikuti oleh 30 orqang anak berasal dari bermacam sekolah dan
TPA. Saat kelompok rebana menabuh alat perkusi, dan dibuka oleh pembawa acara, anak-anak itu langsng memposisikan diri bak seorang peragawan dan peragawati
profesional. Pemanggilan kepada pesertapun dimulai, tidak ada rasa canggung saat peserta fashion satu per satu berlenggak-lenggok diatas catwalk.
Ama, salah satu peserta fashion merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Ia dengan polos menjawab sekenanya saat ditanya mengapa Ia
mengikuti acara itu. "Saya suka acara ini karena unik, dan tentunya ingin mengembangkan bakat." Sembari tersenyum Ia mengungkapkan pada Tim Gudegnet. Siswi SD
Muhammadiah Sapen Yogyakarta itu merasa tertantang untuk unjuk kebolehan dan bersaing dengan anak-anak seusianya. Fashion show kemudian berakhir menjelang buka puasa
serta diakhiri dengan bagi-bagi parcel yang diberikan pada juara 1, 2 dan 3.
Kirim Komentar