Seni & Budaya

Pameran Lukisan Pelukis Ber-3

Oleh : Budi W / Senin, 00 0000 00:00
Pameran Lukisan Pelukis Ber-3



Para seniman lulusan STSRI-ASRI angkatan 80 sepertinya sudah sangat tidak sabar ingin mengeluarkan karya seni lukis yang bertajuk "Pelukis Ber-3" yang dimotori oleh Sujatmiko, Eko Triwahyono, dan Haryonto Tok Basuki. Ketiganya membuat kelompok kecil saat setelah sekian lama tidak pernah bertemu, bercengkrama serta melakukan pameran secara bersama-sama seperti waktu kuliah saat itu.

Terakhir, mereka bertiga ini melakukan sebuah experimen untuk pameran bareng pada 2007 silam. Atas dasar kegiatan saat itu, tercetuslah ide bahwa mereka ingin melaksanakan pameran secara bersama-sama. Nah pada 25 Oktober hingga 1 November 2011 mendatang, mereka akan memamerkan tidak kurang 18 buah karya lukis di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY).

Salah seorang peserta Pameran Ber-3, Sujatmiko mengatakan bahwa keinginan bereksisitensi ini sebenarnya sudah cukup lama digagas, waktu untuk membuat konsep pameran bareng inipun butuh waktu sekitar 1,5 tahun lamanya. Sosok kelahiran Banjarmasin ini lebih memilih unsur spiritual dalam menghasilkan sebuah lukisan.

Lain lagi dengan Eko Triwahyono, pelukis yang satu ini memiliki mainstream yang mengarah pada kesedihan, penderitaan, perasaan sakit yang acapkali dialami oleh seseorang. "Hampir 75% karya saya diilhami oleh peristiwa tersebut," ungkapnya sumeh.

Kalau Tok Haryanto, dalam pameran "Pelukis Ber-3" ini sengaja membawa Inergi sebagai konteks apa yang telah Ia hasilkan. "Inergi ini gabungan antara intuisi dengan energi, saat saya residensi di JNM, Saya tidak satupun membawa lukisan dari Australia, benar-benar blank," ungkapnya.

Untuk menimbulkan sebuah challange dalam menghasilkan karya, Ia melakukan beberapa kegiatan seperi memotret kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta. "Hal-hal yang biasa disini bisa saya kategorikan aneh saat diimplementasikan di Australia, seperi Saya pernah menemui seorang ibu yang masuk kedalam supermarket dengan menggunakan helm, kalau ini terjadi di Australia, ditakutkan akan ada tindak kejahatan," tukas laki-laki yang sejak tahun 1985 ini menetap di Australia.

Meski 3 jebolan ASRI ini melakukan pameran secara bersama-sama, diakui oleh masing-masing peserta, merteka diberi kebebasan dalam membuat karya lukisan sehingga tidak ada tekanan ataupun paksaan untuk bertumpu pada sebuiah tema. Yang ingin mereka bagi adalah sebuah pengalaman baru yang tentunya akn memperkaya kreatifitas serta spiritualitas jiwa masing-masing peserta.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini