Gudeg.net – Bertempat di pendopo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK)-Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Minggu (15/2) digelar Iforte National Dance Competition. Kompetisi berskala nasional tersebut merupakan putaran kesepuluh yang dihelat pada 15 kota di Indonesia.
Dengan mengangkat tema besar ’Inspirasi Diri’, iForte National Dance Competition (iFNDC), merupakan sebuah ajang kompetisi tari antarsekolah dan perguruan tinggi yang ditujukan bagi pelajar SMA/K sederajat dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Dalam kompetisi regional DI Yogyakarta tersebut melibatkan 20 semifinalis yang tidak hanya berasal dari Yogyakarta namun juga kota sekitarnya dalam dua kategori tingkat pelajar SMA/K sederajat dan mahasiswa. Keduapuluh semifinalis tersebut adalah D'One Dance (SMAN 1 Sleman), Bosakarta (SMA Bopkri 1 Yk), Victorious Beats (Hagios school of Life), Nrityanata (SMK N 1 Kasihan), One'se Dance Art (SMKN 1 Sewon), Skadugo Dance (SMKN 2 Godean), Abinaya dancer (SMKN 1 Dlingo), Langen Beksa Adhikara 1 (SMAN 1 Banyumas), Destanova (SMKN 1 Depok-Sleman), Praba Wiyata (SMK Sosial Islam 1 Parmbanan), Kaliba dance (SLB N 1 Bantul), serta Starslady (SMKN 3 Surakarta).
Sementara semifinalis mahasiswa yang lolos adalah Silak Dance Crew(Institut Seni Indonesia/ISI Yogyakarta), Dityakala (Univ. Negeri Yogyakarta), Cecakal (ISI Yogyakarta), Raynor (ISI Yogyakarta), Amerta Bestari (ISI Yogyakarta), Hasupa dance works (ISI Yogyakarta), Eld dance crew LD dance crew (ISI Yogyakarta), dan Tim 1 Arunika (Univ. Sanata Dharma).
Kompetisi tari regional Yogyakarta tersebut disaksikan langsung oleh finalis Miss Indonesia 2009 yang juga Penghageng Nityabudaya Keraton Yogyakarta, GKR Bendara.
“Hari ini melihat beberapa pertunjukan dari generasi SMA dan juga ada dari generasi mahasiswa. Luar biasa melihat potensi dari Jogja, dari segi umur mereka masih segitu. Tadi saya sempet deg-degan juga, tapi yang pasti hari ini juri pasti kewalahan.” ungkap GKR Bendara, Minggu (15/2) sore.
Setelah melewati dua tahap performance dimana setiap grup tari membawakan koreografi wajib serta koreografi bebas masing-masing selama 3 menit, akhirnya terpilih juara yang akan mewakili regional Yogyakarta pada puncak Iforte National Dance Competition di Jakarta.
Pada kategori SMA/SMK Sederajat, juara pertama diraih grup tari D’One Dance (SMA Negeri 1 Sleman), sementara pada kategori mahasiswa, diwakili oleh grup Cecakal dari ISI Yogyakarta.
Sebagai catatan, peserta grup Kaliba dance (SLB N 1 Bantul) terdiri dari tiga penari penyandang tuna runggu yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya. Dua remaja menyandang tuna rungu-wicara sementara satu remaja menyandang tuna grahita. Metode pelajaran yang unik yaitu menghafal urutan tari dengan hitungan, menjadi kunci sukses grup tari Kaliba Dance dalam mengikuti kompetisi ini. Perjuangan berakhir manis saat Kaliba Dance mendapatkan penghargaan Inspirational Award.
Pengamat tari dari Univ. Widya Mataram Puji Qomariyah menjelaskan bahwa penyandang tuna rungu tetap bisa menari membawakan koreografi dengan bantuan musik pengiringnya.
“Kuncinya pada frekuensi rendah yang dikeluarkan pada musik pengiringnya. Frekuensi rendah tersebut akan memacu jantung mereka. Itu dirasakan pada jantung mereka. Secara ritmis frekuensi itulah yang menjadi salah satu patokan mereka. Tentunya ada pelatihan pola lantai, ketukan, dan unsur menari lainnya. Ini patut diapresiasi. Penyandang disabilitas tetap bisa berkesenian dalam banyak hal sebagaimana remaja pada umumnya.” papar Puji, Minggu (15/2) siang.
Kedua juara masing-masing kategori tersebut akan mewakili Regional Yogyakarta dalam babak Grand Final yang akan digelar di Jakarta pada bulan April mendatang untuk bersaing dengan perwakilan dari 14 regional lainnya. Penyelenggaraan kompetisi dance yang dibuka sejak 26 September 2024 berhasil menarik 413 pendaftar dari 127 kota di seluruh Indonesia.
“Inspirasi Diri” merupakan tema lagu yang digunakan dalam iFNDC, hasil kolaborasi antara musisi Eross Candra, penyanyi Yura Yunita, Yuyun Arfah, Yan Josua, Batavia Madrigal Singers, gitaris muda Abim Finger, El Pitu Candra dan musisi tradisional Dunung Basuki. Lirik dari lagu ditulis oleh Silvi Liswanda (CEO iForte). Lagu ini menggabungkan musik pop dengan sentuhan senandung Bahasa Toraja dan chanting Indonesia dipadu dengan 11 alat musik tradisional dari daerah Papua, Sumatera Barat, Jawa Tengah, hingga Bengkulu.
Pada tahap penyisihan Regional iForte National Dance Competition Inspirasi Diri, iForte melibatkan 15 kota besar yang tersebar di lima pulau Indonesia, termasuk Medan, Palembang, Lampung, Batam, Balikpapan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Jember, Makassar, Denpasar, dan Pekanbaru. Kota-kota tersebut berperan sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan babak penyisihan Regional Series secara langsung, dimana setiap regional akan melahirkan tiga juara, dengan juara pertama berhak mewakili wilayahnya pada Grand Final yang akan diadakan di Jakarta.
“Saya pikir ini adalah pertama kali di Indonesia, ulang tahun sebuah korporat diisi dengan sebuah National Dance Competition. Ini memberikan kesempatan bagi generasi muda berbakat untuk menunjukkan kreativitas seni dan sportivitas mereka melalui tarian yang memadukan lagu pop dengan kekayaan budaya Indonesia.” ujar President Director & CEO of iForte & Protelindo Group, Aming Santoso saat menyaksikan langsung kompetisi dance, Minggu (15/2) siang.
Kirim Komentar