![](/images/upload/baru/20111130_JAFF.jpg)
Selama lima tahun penyelenggaraannya, JAFF bekerjasama dengan NETPAC (Networking and
Promoting For Asian Cinema), sebuah lembaga film yang dibentuk oleh pelaku-pelaku film dari berbagai negara di Asia dan
berpusat di Srilanka yang bertujuan untuk mempromosikan serta mengembangkan perfilman Asia.
Setiap tahun, JAFF hadir memberikan ruang apresiasi kepada film-film terbaik di Asia. Mulai
dari Golden Hanoman Award (ditujukan kepada film terbaik pertama se-Asia), Silver Hanoman Award (ditujukan kepada film
terbaik kedua se-Asia), NETPAC Award (Penghargaan kepada film Asia hasil kerjasama antara JAFF dengan NETPAC), Geber Award
(penghargaan kepada film terbaik Asia versi komunitas film independen), hingga Blencong Award (penghargaan kepada film pendek
terbaik Asia).
Sejak tahun 2006 JAFF sudah mengajak khalayak Jogjakarta untuk mengintepretasikan
kehidupan masyarakat Asia yang memiliki banyak kesamaan, mulai dari kebudayaan tradisional, pola bermasyarakat dan budaya
populer yang berkembang. Berangkat dengan tema Cinema in the midst of crisis, JAFF#1 berbicara tentang situasi keterpurukan
negara-negara Asia diberbagai lini.
Di tahun 2007 JAFF menunjukan persebaran di Asia lewat sinema, mulai dari persebaran
budaya hingga migrasi kehidupan sosial dihadirkan di Diaspora JAFF#2. Tema perubahan menjadi topik yang hangat dibicarakan
pada JAFF#3. Perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain atau biasa disebut dengan Metamorphosa menjadi topik sinema
dalam wacana yang hangat dibicarakan.
Homeland menjadi tema utama di tahun 2009. JAFF#4 mengingatkan khalayak Jogjakarta untuk
selalu bangga dengan tanah air mereka. Jaff#5, hadir dalam tema Recovery, sebuah ajakan menggalang dukungan, saling membantu
dan mempererat ikatan solidaritas antarsesama.
Tema Recovery JAFF 2010 berhasil menyumbang bagi pemulihan pasca bencana letusan Merapi.
Hal tersebut karena Recovery bukan sekedar terminologi yang mengacu pada pemulihan situasi pasca bencana alam, namun juga
segala persoalan sosial yang telah menyebabkan rusaknya tatanan masyarakat madani.
Di tahun 2011 ini, JAFF#6 hadir dengan tema Multitude. Penggambaran Multitude di sini
adalah rangkuman ekspresi atas beragam gerakan baik itu sosial maupun seni. Film, di sini menjadi media untuk mengekspresikan
keberagaman tersebut, dan multitude juga menjadi refleksi sebuah estetika kesenian dan emansipasi politik pergerakan sinema,
khususnya di negara-negara Asia.
JAFF#6 akan hadir pada 13-17 Desember 2011. Dua venue utama yaitu TBY dan LIP menjadi pusat
kegiatan pemutaran sinema dari berbagai penjuru Asia. Tidak hanya sinema yang diapresiasikan dalam JAFF#6, kehadiran
komunitas film dari beberapa daerah di Indonesia pun membuktikan konsistensi JAFF dalam memberikan ruang apresiasi bagi para
sineas muda.
Kirim Komentar