Gudeg.net- Gala premiere tiga karya film pendek hasil dari ajang pencarian film maker LA Indie Movie (LAIM) diputar pada event Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) di Bioskop Empire XXI, Jum’at (22/11).
Ketiga film tersebut merupakan hasil karya dari para sineas muda yang berasal dari Yogyakarta, Malang dan Jakarta, di antaranya Nasintel, Konspirasi Gaib dan Insta Lie.
Pada acara pemutaran perdana ini dihadiri oleh sejumlah produser, filmmakers dan para pemain dan produser LA Indie Movie 2019.
Perwakilan dari LAzone.id Novrizal mengatakan penyelenggaraan workshop pembuatan film dan festival film pendek telah berlangsung sejak tahun 2007.
“Dengan kegiatan ini kami ingin membuka jalur bagi mereka yang mempunyai passion, kreasi dan ekspresi yang dituangkan ke dalam dunia perfilman film pendek Indonesia,” ujar Novrizal
Novrizal menjelaskan, LA Indie Movie adalah bagian dari Lazone.id yang merupakan portal informasi tentang gaya hidup atau lifestyle, kreativitas, entertainment, komunitas, dari sisi See Things Differently.
“Dengan ajang ini mudah-mudahan dapat memberi ruang bagi para sineas muda berbakat Inonesia untuk lebih semangat lagi dalam berkarya,” jelasnya.
Sementara itu Art Director Film Instalie Maria Kilapong menuturkan, film pendek ini menggambarkan tentang kehidupan seorang selebgram yang sedang naik daun.
“Terinspirasi dari sejumlah pria yang hanya dijadikan sebagai pelengkap dalam kehidupan sang wanita yang seorang selebritas instagram,” tuturnya.
Bercerita tentang Haikal seorang fotografer yang hanya bertugas untuk memotret Laras demi menjadi influencer yang semakin tenar. Lambat laun Haikal lelah dan terjadi konflik yang membuat kehidupan asmara mereka hancur.
“Ini film ringan namun tetap memberikan sebuah teka-teki saat kita menonton ending filmnya. Yah cukup seru lah sebagai film pendek,” ujar Art Direktor dari film yang mengambil seting di Yogyakarta itu.
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) merupakan kegiatan rutin yang mempertemukan para sineas yang berasal dari sejumlah negara ASIA dalam satu tempat.
Direktur JAFF Ifa Isfansyah mengungkapkan, event ini dapat dikatakan merayakan perkembangan sinema Asia.
“Ada 23 negara Asia ikut terlibat dalam JAFF 2019 seperti Jepang, Filipina, Kamboja, Sri Lanka, Cina, Iran, Korea Selatan, Bhutan, Tibet dan lainnya,” ungkap Ifa Isfansyah.
Terdapat 107 film yang menjadi program kompetisi dan non kompetisi, seperti Asian Perspectives, Asian Feature, Light of Asia, JAFF Indonesian Screen Awards, dan Open Air Cinema.
Mengangkat tema Revival diharapkan JAFF 2019 dapat membangkitkan kembali ruh dari perfilman pendek ASIA yang sempat goyah karena sejumlah persoalan.
“Identitas perfilman Asia sudah mulai bangkit dan dengan JAFF kami ingin menggali kembali kekayaan identitas Asia," harap Direktur JAFF itu.
Kirim Komentar