![](/images/upload/20120316_prabukusumo.jpg)
"Pada intinya saya sangat senang diundang dan bergabung dengan komunitas go green ini,
menanam pohon itu melatih kita umat manusia untuk peka, terutama saat mengambil sebuah kebijakan, begitu pula bila kita
menanam dengan hati akan terasa beda," jelas Prabukusumo kepada rekan media kemarin sore (15/03) di Restoran Banyumili.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan bahwa manusia sebagai mahkluk utusan tuhan wajib mengelola
alam dengan baik, gerakan lintas agama untuk peduli kepada alam merupakan gebrakan yang wajib untuk dikembangkan di
Yogyakarta sebagai kota the city of tolerance.
Sementara itu humas kegiatan Gerakan Lintas Agama Menanam Pohon, Nanang Sri Roekmadi,
mengungkapkan bahwa kegiatan yang rencananya dilaksanakan besok Sabtu pagi (17/03) jam 08.00 Wib tersebut mengandung makna
dua poin utama. "Penyelamatan bumi wajib menjadi prioritas dan kerukunan antar umat beragama juga menjadi sebuah wacana
penting," jelas Nanang.
ketidakseimbangan pada alam dan toleransi agama yang telah menurun ini perlulah untuk selalu
ditingkatkan agar gesekan-gesekan dimasyarakat tidak terjadi.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Yayasan Go Green Calvin dan akan dihadiri oleh Gubernur
DIY, Sri Sultan HB X, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Ir. Dawam, KBLH DIY, Drajat, GBPH Prabukusumo serta tamu
undangan lainnya.
Sebelum aksi penanaman pohon, acara akan diawali dengan penampilan seni tradisi Jawa seperti
Gejog lesung, penampilan Komunitas Rinding (alat musik tradisional dari Gunungkidul), pencampuran air dari 7 sumber mata air
serta penampilan dalang yang didapuk menjadi mc diacara tersebut.
Kirim Komentar