Kesehatan

Akhirnya Ramalan Bang Rhoma Jadi Nyata

Oleh : albertus indratno / Senin, 00 0000 00:00
Akhirnya Ramalan Bang Rhoma Jadi Nyata

Yogyakarta menjelma seperti dalam lagu karya Frank Sinatra yang berjudul New York, New York. Begini kutipannya "...i want to wake up in the city that never sleeps..." Beragam tempat hiburan, kafe, arena ketangkasan seperti tak pernah berhenti. Layaknya restoran cepat saji: layanannya 24 jam sehari 7 hari seminggu. 

Mulai dari Tugu Yogyakarta sampai pertigaan jalan lingkar timur dipenuhi tempat hiburan dan supermarket 24 jam. Begitu juga dari perempatan jalan Kaliurang sampai perempatan Bantul. Hampir semuanya terjangkiti virus non stop ini.

Tentunya, bagi mereka yang suka begadang ada risiko yang siap ditanggung. Menurut dokter Fresia Juwitasari Wongkar, dari meetthedoctor.com, pola-pola seperti itu menyebabkan waktu tidur berkurang. "Hal ini tentunya akan mengganggu aktivitas sewaktu pagi," katanya.

Sedangkan beberapa penelitian mengungkapkan efek lain. Pertama, terjadi penurunan daya ingat dan konsentrasi.  Hal ini karena saat tidur otak menyimpan gelombang delta yang berfungsi menyimpan memori jangka pendek dan panjang.

Kedua, badan terasa kurang fit. Kondisi ini terbentuk karena tubuh membutuhkan waktu istirahat antara 6 sampai 8 jam sehari. Ada 4 tahapan siklus tidur yang sempurna. Awalnya tetha, sleep spindles, delta lalu rapid eye movement (REM) atau fase bermimpi.

Ketiga, tubuh mudah terserang penyakit. Hal ini karena kekebalan tubuh menurun. Saat tidur otak memproduksi hormon-hormon yang berfungsi melindungi tubuh dan memperbaiki kerusakan sel. Tentu saja, kurang tidur membuat proses tersebut berjalan tersendat.

Keempat, mudah marah. Penandanya perasaan yang sering berubah-ubah, seperti cepat merasa semua hal salah dan tidak sesuai keinginan. Keadaan tersebut karena hormon pemicu stres yang disebut kortisol. Dalam jumlah kecil, kortisol berfungsi  memicu adrenalin. Namun, jika jumlahnya semakin banyak, hormon tersebut justru menekan sistem kekebalan tubuh serta mengakibatkan suasana hati memburuk. 

Sedangkan dampak terakhir, kebiasaan begadang dapat memicu serangan jantung dan stroke.  Dalam European Heart Journal terungkap tidur kurang dari 6 jam meningkatkan risiko kematian sebesar 48 persen karena serangan jantung dan 15 persen karena stroke. Penelitian itu dilakukan Profesor Michelle Miller dan Profesor Fransesco Cappucio dari Universitas Warwick. 

Hasil serupa juga tertulis dalam Journal of Clinical Sleep Medicine. Bahwa tidur kurang dari 7 jam meningkatkan risiko kematian karena kecelakaan akibat mengantuk. Berkurangnya fungsi hormon, sistem kekebalan tubuh dan metabolisme, serta tingginya risiko kegemukan, diabetes dan peyakit jantung.

Nah, benar kan apa kata Bang Rhoma? Begadang jangan begadang. Kalau tiada gunanya....

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini