Selamat pagi dokter Silvi,
Saya ibu rumah tangga. Usia 30 tahun. Sebagai seorang perempuan saya merasa sudah sempurna karena telah dikarunia momongan. Saat ini usianya 3 tahun. Saya dan suami ingin menambah satu lagi.
Oh ya, saya selama ini aktif sebagai relawan mendampingi anak-anak yang mengalami (maaf) kelainan fisik. Seperti mereka yang menderita hydrocepalus, down syndrome serta adik-adik yang terkena penyakit toxo.
Saya jadi kawatir bagaimana jika anak kedua nanti mengalami hal yang sama. Mohon pencerahannya dokter! Adakah tes di laboratorium atau tindakan-tindakan medis yang harus kami lakukan agar kelak si buah hati sehat? Lalu, kebiasaan-kebiasaan seperti apa yang bisa membentuk janin sehat dan ibu juga selamat?
Terima kasih.
Rahmawati, Giwangan, Yogyakarta
Jawab
Selamat pagi Ibu, salam kenal dari saya. Senang ya, sudah punya momongan yang sehat dan lincah. Apalagi masih sempat menjadi relawan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, Anda luar biasa, Ibu!
Selanjutnya, untuk kekhawatiran anak kedua mengalami kondisi tertentu, rasanya tidak perlu karena anak pertama lahir dalam kondisi yang baik dan sehat. Namun memang ada upaya screening awal itu perlu. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah cek TORCH (Toxo, Other, Rubella, CMV, HSV) terutama untuk mengetahui infeksi akut yang sedang berlangsung. Bisa "titer IgM-nya" saja atau "IgG" dan "IgM." Tindakan medis lain tidak ada yang khusus Ibu, hanya cek kehamilan berkala ke dokter kandungan Anda. Sedangkan kebiasaan mengkonsumsi suplemen terutama Asal Folat pada sebelum kehamilan sampai trimester 1, selanjutnya komposisi seimbang makanan sehat.
Disarankan untuk tidak makan sayuran mentah maupun makanan dengan proses pembakaran selama kehamilan, terutama trimester 1 dan 2. Yang utama, kondisi psikis dan pikiran selalu sehat, terang dan positif ibu.
Bukankah anak itu rejeki dan rahmat dari Tuhan? Karena itu kita berupaya, namun selalu mensyukuri apapun yang diberikan. Demikian, salam saya untuk Ananda dan adik-adik yang Ibu asuh.
Rubrik konsultasi kesehatan umum hadir tiap Senin bersama dokter Godeliva Maria Silvia M., MD, MSc, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Duta Wacana Yogyakarta.
Kirim Komentar