Selamat pagi dokter Intan,
Terima kasih atas kebaikannya berbagi ilmu kebidanan. Informasi itu sangat berguna bagi saya.
Begini dokter. Saya ibu rumah tangga. Usia 36 tahun. Sedangkan umur anak pertama saya sudah 12 tahun. Dulu, sejak ia lahir saya menggunakan alat kontrasepsi jenis kondom. Namun, saya sudah berhenti sejak anak saya umur 3 tahun.
Setelahnya saya tidak kunjung hamil. Awalnya, saya merasa baik-baik saja. Lalu, tiba-tiba merasa gelisah.
Apakah zat-zat tertentu dari kondom yang berbahaya bagi kandungan ya dok? Terus langkah-langkah apa yang mestinya saya lakukan agar lekas hamil?
Wulan, Sragen
Jawab
Dear ibu Wulan di Sragen, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kondom adalah alat kontrasepsi jenis non hormonal, bersifat barier mekanis, mencegah bertemunya sel telur dan sel sperma. Beberapa kondom terdapat cairan spermisida untuk mematikan sperma. Seharusnya setelah pemakaian kondom dihentikan ibu segera subur, ini karena kondom hanya bersifat penghalang secara mekanis. Berbeda dengan beberapa kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, susuk dengan pemakaian lama membutuhkan beberapa saat untuk kembali subur.
Pada kasus ibu, setelah 3 tahun berhenti menggunakan kondom, ibu belum segera hamil, hal ini dinamakan infertil sekunder atau gangguan kesuburan. Dimana seorang istri tidak berhasil hamil dengan hubungan suami istri teratur tanpa kontrasepsi lebih dari 1 tahun dengan riwayat kehamilan sebelumnya. Sebaiknya ibu dan bapak ke dokter kandungan untuk mencari sebabnya. Sebab bisa dari faktor istri, bisa dari faktor suami.
Pada tahap awal dokter perlu memeriksa organ reproduksi ibu, menilai status menstruasi, jika perlu melakukan pemeriksaan tambahan misalnya HSG untuk melihat ada tidaknya kebuntuan saluran telur. Pada suami bisa dilakukan pemeriksaan analisis sperma.
Semoga jawaban saya membantu.
Terima kasih
dr. Intan Titisari, Sp.OG
RSPAU Hardjolukito Yogyakarta/ RS JIH Yogyakarta
Kirim Komentar