Alissa Wahid saat menjadi pembicara
Event akbar Digital National Movement (DINAMO) hari ini berlangsung di Purna Budaya UGM (12/06). Kegiatan yang membahas aktivitas serta peran sosial media ini menjadi media diskusi terbuka bagi sejumlah agen pembawa perubahan. Hadir sejumlah pengisi seperti Alissa Wahid (putri sulung mantan presiden RI Abdurrahman Wahid), Vindra (pendiri Radio Komunitas Pamit Yang2an), serta Andrew Lumban Gaol (Anti-Tank Project).
Melalui kegiatan tersebut, dihasilkan sejumlah solusi. Antara lain masalah lingkungan berupa penambangan Kars dan pengembangan eko wisata, solusinya berupa pembuatan Film dokumenter yang disebarkan lewat social media, group facebook dinamo dan enviromental.
Isu yang tak kalah penting lainnya yaitu mengenai perempuan, masalah yang harus diselesaikan yaitu mengenai isu seksualitas perempuan sebagai objek. Aktivitas yang harus dilakukan yaitu Kampanye stop kekerasan terhadap perempuan di seluruh media sosial seperti petisi online, poster, info grafik, film, dan kultweet.
Ditambah, masih ada 9 isu lain yang telah disepakati permasalahan serta solusi yang harus diambil. Salah seorang peserta, Gavin Mahendra, mengungkapkan ketertarikannya akan aktivitas positif semacam ini. Ia mengaku mendapat banyak inspirasi dari pembicara yang menceritakan berbagai macam pengalaman.
"Selain itu kami juga turut menyumbang ide untuk turut memberikan rekomendasi rumusan," jelasnya.
Dilokasi yang sama, Andrew Lumban Gaol dari Anti-Tank Project mengaku aktivitas ini merupakan virus positif yang dapat membawa perubahan. "Tentunya dapat memberikan inspirasi bagi kaum muda untuk kreatif, inovatif," tukasnya ramah.
Sebagai penutup, Ketua Panitia, Yusuf Safary menerangkan bahwa DINAMO merupakan wahana untuk merumuskan ide serta melakukan konsolidasi serta kerja nyata untuk perubahan dibidang digital di Indonesia.
Kirim Komentar