Gudeg.net—Saat dianugerahi buah hati, salah satu yang menjadi pikiran orang tua adalah pendidikan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi biaya pendidikan setiap tahunnya mencapai 10-15 persen.
Dapat dibayangkan berapa harga pendidikan tinggi delapan belas tahun setelah anak lahir, bukan? Belum lagi pendidikan dini pun tidak murah.
Investasi saham adalah salah satu cara yang populer untuk menambah pundi-pundi tabungan pendidikan anak. Berikut tips untuk berinvestasi saham untuk pendidikan anak.
#1 Jangan gunakan dana pendidikan yang sudah ada untuk membeli saham
Dana pendidikan yang sudah disisihkan sebaiknya jangan dipakai untuk berinvestasi saham. Memulai investasi saham harus dari dana baru dengan tujuan menambah atau mengumpulkan dana pendidikan anak.
Jika tidak ada dana menganggur, anggarkan 10 persen dari penghasilan per bulan untuk membeli saham dengan metode cost averaging secara rutin.
Cost averaging adalah strategi investasi secara rutin di setiap periode (misalnya setiap bulan).
#2 Gunakan investasi saham untuk dana pendidikan tinggi
Targetkan dana yang diinvestasikan di saham untuk modal jangka panjang. Mulai lah berinvestasi saat anak masih balita, baru masuk SD, atau bahkan sejak baru lahir.
Beli saham perusahaan dengan profitabilitas tinggi, keuangan sehat, dan prospek bisnis yang menjanjikan. Harga saham perusahaan tersebut akan cenderung tumbuh, meski terjadi volatilitas dalam jangka waktu pendek.
Volatilitas adalah besarnya jarak antara naik atau turunnya harga saham atau valas.
#3 Hindari membeli saham untuk dijual dalam jangka pendek
Membeli saham untuk memenuhi tujuan finansial jangka pendek bisa saja dilakukan, namun hal ini sangat berisiko.
Transaksi bursa saham tidak jauh berbeda dengan transaksi pasar. Hukum ekonomi supply vs demand tetap berlaku. Jika permintaan tinggi harga semakin tinggi, begitu pula sebaliknya.
#4 Edukasi diri sendiri mengenai saham
Sebelum berinvestasi saham, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu mengenai risiko investasi saham.
Membeli saham sama halnya dengan membeli sebuah perusahaan. Walaupun kepemilikan kita kecil, tetap saja kita sudah membeli sebuah bisnis. Berinvestasi pada sebuah bisnis tentu tidak sebentar, bukan?
Pahami analisis fundamental yang baik sebelum membeli saham untuk berinvestasi. Kenali rasio-rasio yang menunjukkan profitabilitas, kesehatan keuangan, dan valuasi sebuah perusahaan.
Bandingkan pula kinerja dari perusahaan dengan kompetitornya. Jangan melakukan pembelian berdasarkan rumor atau ajakan saja.
Sumber: Lifepal
Kirim Komentar