Jogja kota yang erat dengan sejarah dan perjuangan. Untuk itu akan lebih pas jika ada sebuah kegiatan yang menghadirkan nuansa Jogja tempoe doeloe bersamaan dengan tradisi mudik lebaran.
Marketing Communication Officer PT. Aseli Dagadu Djokdja, Junno Mahesa menyatakan, konsep Jogja tempoe doeleo menginspirasi Dagadu Djokdja menggelar Roemah Moedik Dagadu Djokdja pada 11-19 September mendatang di Gerai Unit Gawat Dagadu (UGD). Tahun ini kegiatan tahunan tersebut akan mengangkat tema pendidikan tempoe doeloe.
"Sudut ruang kota yang tampil apa adanya seolah memiliki arti khusus dan berbeda bagi masing-masing orang yang pernah berada di Jogja. Untuk itu, nostalgia bisa menjadi sangat mahal ketika sebagian sudut kota telah dirubah oleh moderenisasi," ujarnya di UGD, Jl. Pakuningratan Yogyakarta, Selasa (31/8).
Junno menegaskan, kegiatan yang telah digelar hingga keenam kalinya tersebut memang ditujukan khususnya bagi pemudik untuk menikmati Jogja. Tahun ini, konsep yang akan dibangun adalah mudik ke masa pendidikan Sekolah Dasar (SD).
"Kami akan mengajak seluruh pemudik untuk menikmati Jogja dengan mudik ke masa pendidikan dasar mereka yaitu pada waktu SD. Nanti akan ada semacam gedung SD di Dagadu yakni Sekolah Dagadu (SD -red)," ujarnya.
Nantinya, rencananya akan ditampilkan sebuah buku besar dengan posisi terbalik ke bawah dan menjatuhkan huruf-huruf. "Itu menjadi simbol cara pandang Dagadu terhadap perkembangan dunia pendidikan saat ini," tuturnya.
Masuk ke dalam Gerai UGD, pengunjung akan benar-benar di bawa memasuki sebuah kehidupan pendidikan SD waktu itu. Tak hanya murid berseragam putih-merah, seluruh bangunan juga akan disulap menjadi laiknya bangunan SD waktu dulu yang rata-rata sederhana.
"Akan ada ruang kelas dengan meja, kursi, papan tulis, meja guru, ruang UKS, ruang bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, hingga kantin lengkap dengan makanan khas anak-anak tempoe doeloe," tambahnya.
Tak hanya itu, untuk menyempurnakan nuasa jaman dulu, Sekolah Dagadu (SD) juga akan menyelenggarakan upacara bendera dan kegiatan rutin khas tahun 80-an yaitu Senam Kesehatan Jasmani (SKJ). Selain itu, janganlah heran jika akan berseliweran murid berseragam pramuka yang sedang berlatih sandi morse dan semaphore.
Sejatinya, ketiatan Roemah Moedik Dagadu Djokdja tersebut sebagai bentuk respon Dagadu Djokdja terhadap perkembangan dunia pendidikan saat ini. "Ini lebih ke cara menikmati pola pendidikan tempoe doeloe sembari menertawakan diri sendiri dan mencandakan kehidupan bangsa," terang Junno sembari tertawa.
Marketing Communication Officer PT. Aseli Dagadu Djokdja, Junno Mahesa menyatakan, konsep Jogja tempoe doeleo menginspirasi Dagadu Djokdja menggelar Roemah Moedik Dagadu Djokdja pada 11-19 September mendatang di Gerai Unit Gawat Dagadu (UGD). Tahun ini kegiatan tahunan tersebut akan mengangkat tema pendidikan tempoe doeloe.
"Sudut ruang kota yang tampil apa adanya seolah memiliki arti khusus dan berbeda bagi masing-masing orang yang pernah berada di Jogja. Untuk itu, nostalgia bisa menjadi sangat mahal ketika sebagian sudut kota telah dirubah oleh moderenisasi," ujarnya di UGD, Jl. Pakuningratan Yogyakarta, Selasa (31/8).
Junno menegaskan, kegiatan yang telah digelar hingga keenam kalinya tersebut memang ditujukan khususnya bagi pemudik untuk menikmati Jogja. Tahun ini, konsep yang akan dibangun adalah mudik ke masa pendidikan Sekolah Dasar (SD).
"Kami akan mengajak seluruh pemudik untuk menikmati Jogja dengan mudik ke masa pendidikan dasar mereka yaitu pada waktu SD. Nanti akan ada semacam gedung SD di Dagadu yakni Sekolah Dagadu (SD -red)," ujarnya.
Nantinya, rencananya akan ditampilkan sebuah buku besar dengan posisi terbalik ke bawah dan menjatuhkan huruf-huruf. "Itu menjadi simbol cara pandang Dagadu terhadap perkembangan dunia pendidikan saat ini," tuturnya.
Masuk ke dalam Gerai UGD, pengunjung akan benar-benar di bawa memasuki sebuah kehidupan pendidikan SD waktu itu. Tak hanya murid berseragam putih-merah, seluruh bangunan juga akan disulap menjadi laiknya bangunan SD waktu dulu yang rata-rata sederhana.
"Akan ada ruang kelas dengan meja, kursi, papan tulis, meja guru, ruang UKS, ruang bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, hingga kantin lengkap dengan makanan khas anak-anak tempoe doeloe," tambahnya.
Tak hanya itu, untuk menyempurnakan nuasa jaman dulu, Sekolah Dagadu (SD) juga akan menyelenggarakan upacara bendera dan kegiatan rutin khas tahun 80-an yaitu Senam Kesehatan Jasmani (SKJ). Selain itu, janganlah heran jika akan berseliweran murid berseragam pramuka yang sedang berlatih sandi morse dan semaphore.
Sejatinya, ketiatan Roemah Moedik Dagadu Djokdja tersebut sebagai bentuk respon Dagadu Djokdja terhadap perkembangan dunia pendidikan saat ini. "Ini lebih ke cara menikmati pola pendidikan tempoe doeloe sembari menertawakan diri sendiri dan mencandakan kehidupan bangsa," terang Junno sembari tertawa.
Kirim Komentar