Wamen ESDM (kanan) saat memberikan penjelasan energi terbatukan pada siswa SD
Sebanyak 17 tim dari 17 sekolah SD diwilayah Jateng, DIY, Jatim dan Madura bertarung diajang Olimpiade MIPA SD berbentuk sains terapan dan diklaim sebagai olimpiade MIPA pertama di Indonesia dengan model seperti itu. Demikian informasi tersebut diungkapkan Himatul Khasanah selaku ketua panitia penyelenggara.
"Matematika terutama sering menjadi momok bagi para siswa, guru juga demikian, oleh karena itu tepatlam bila olimpiade semacam ini diselenggarakan demi memperkuat kemampuan siswa dan guru selaku guru pendamping," ungkapnya di Taman Pintar siang ini (20/06) kepada rekam media.
Sebelum adanya olimpiade ini, jauh sebelumnya, sekitar 2 tahun yang lalu para guru mendapat pelatihan khusus tentang bagaimana cara mengajar MIPA dan Matematika pada siswanya. Pelatihan yang diberikan oleh Yayasan Adiluhung Nusantara ini melibatkan belasan ribu guru di 50 kabupaten di Indonesia.
"Jadi ajang inipun menjadi pertarungan tidak hanya siswa yang ikut serta dalam olimpiade, namun juga dapat menguji kemampuan guru dalam menularkan ilmunya pada siswa-siswinya," jelasnya ramah.
Menurut guru pendamping SD Jogjakarta Montessori School, Widianto, pihaknya menyambut baik kegiatan semacam ini. Karena, siswa-siswi mendapat pengetahuan lebih mengenai pelajaran MIPA dan Matematika karena dapat menerapkan materi secara langsung. "Contohnya seperti anak-anak diminta oleh penguji untuk membuat energi terbarukan dengan kincir angin, semua peralatan telah dipersiapkan oleh panitia, jadi metode semacam ini menurut saya sangat bagus," terangnya.
Dilokasi yang sama, Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Susilo Siswoutomo pun menyambut positif kegiatan semacam ini. Olimpiade dengan tajuk Go Green ini tentunya dapat menanamkan wawasan pada para peserta agar dapat memanfaatkan teknologi secara baik dan dapat menerapkan gaya hidup hemat energi.
"Setelah acara ini usai, saya memohon pada adik-adik peserta untuk dapat menjadi duta hemat energi, didaerah masing-masing ya" tukas Susilo pada peserta yang kemudian disambut tepuk tangan.
Diakhir pidatonya, Susilo kemudian mengajak seluruh peserta untuk terus memanfaatkan energi secara baik, karena suatu ketika minyak bumi yang ada di Indonesia jika digunakan secara masiv dapat habis dalam kurun waktu yang cepat. Semangat untuk mencari energi alternatif juga menjadi pokok pidatonya siang itu.
Kirim Komentar