Kesehatan

4 Cara Tenangkan Anak Saat Menangis Histeris

Oleh : albertus indratno / Senin, 00 0000 00:00
4 Cara Tenangkan  Anak Saat Menangis Histeris

Pertanyaan

Selamat pagi,

Perkenalkan, nama saya Narni, usia 34 tahun. Saya mempunyai 2 orang anak kembar berumur hampir tiga tahun. Saya dan suami bekerja, lalu anak diasuh oleh pembantu.

Saya memperhatikan kalau anak saya menangis itu seperti sedang histeris, terutama ketika meminta sesuatu. Kalau tidak dituruti belum berhenti. Kadang saya jadi sungkan sama tetangga atau saudara lainnya. Belum lagi kalau kami ke mall, kalau anak saya menangis itu sampai memukul-mukul. Bahkan pernah ndelosor di lantai.

Saya sendiri mengalami dilema. Kalau dituruti terus nanti jadi manja, kalau tidak kok sikapnya seperti itu. Saya mohon rekan-rekan AISHA PARENTING memberikan penjelasan serta solusi mengatasi anak yang menggunakan tangisan sebagai senjata ampuh untuk meminta sesuatu.

Untuk rekan-rekan gudeg.net saya ucapkan terima kasih.




Narni, Umbulharjo

Jawaban

Selamat Pagi, Bu Narni

Terima kasih atas pertanyaan Ibu.

Dari penuturan Ibu, reaksi si kecil yang menangis histeris, memukul-mukul, bahkan sampe ndelosor di lantai ketika menginginkan sesuatu bisa dikatakan sebagai "tantrum". Untuk anak usia pra sekolah, itu adalah hal yang wajar karena pada fase ini anak baru belajar bagaimana merespon kekecewaan.

Tantrum salah satunya terjadi karena anak kecewa tidak berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan. Umumnya, orang tua akan meluluskan keinginan anak supaya anak berhenti menangis / berteriak-teriak. Padahal ini juga yang memupuk tantrum pada anak dan akhirnya menjadi senjata anak ketika menginginkan sesuatu.

Nah, bagaimana cara merespon emosi anak, Bu Narni bisa mencoba cara berikut ini :

  1. Jika anak menginginkan sesuatu, timbang kembali sesuai kebutuhan anak. Apabila memang tidak perlu, Bu Narni perlu tegas berkata tidak, tetapi tetap dengan nada yang tenang dan tidak marah.

  2. Peluklah si kecil hingga ia tenang. Biasanya, anak sudah mulai lelah 15-20 menit, nah ketika ia tenang, ajaklah berkomunikasi.

  3. Bawa si kecil menjauh dari keramaian dan berikanlah pengertian, apa yang membuat Ibu menolak permintaanya. Pada tahap ini anak mungkin tetap teguh dengan keinginannya,  Ibu juga jangan menyerah ya, tetap konsisten dengan keputusan :)

  4. Alihkan perhatiannya dengan bercerita tentang hal yang lain, misalnya nih Ibu bercerita tentang barang yang Ibu juga inginkan tapi karena ada pertimbangan tertentu, Ibu memutuskan tidak jadi membeli, tetapi Ibu tidak sedih karena pasti ada yang lebih bagus lagi, atau cerita lainnya.


Yang penting, ketika anak tantrum, orangtua sebaiknya tidak balik marah atau malah menjanjikannya macam-macam. Tetap konsisten dengan keputusan Ibu, ajak juga anggota keluarga yang lain untuk berlaku sama (tidak terlalu memanjakan si kecil). Kuncinya, tetap tenang plus tidak perlu  risih dengan tetangga karena bagaimanapun itu adalah fase alami untuk setiap anak :)

Semoga si kecil pelan-pelan bisa paham bagaimana merespon rasa kecewa ya, Bu.

Salam,



Aisha Parenting
www.aishaparenting.com
@twit_aisha

"We strive to engage mindful parents to develop good reading
and eating habits, as well as to stimulate creativity at home"

Silahkan mengirimkan pertanyaan seputar parenting ke info@gudeg.net

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini