Untung Basuki Saat Menceritakan Kesan pada Sosok Almarhum Soebakdi
Prof. Soebakdi Soemanto, S. U. menghembuskan nafas terakhir Sabtu (11/10) di RS Panti Rapih Yogyakarta dan baru saja dimakamkan di Makam Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), kawasan Sawitsari, Sleman, Yogyakarta setelah sebelumnya dilakukan penghormatan di Balairung, UGM siang ini. Mendiang dimata keluarga besar UGM merupakan sosok yang terus memberikan dharma bakti terbaik untuk negara melalui UGM.
Banyak sekali teladan serta warisan ilmu beliau yang tidak bisa dihitung satu per satu. Sosok kelahiran Solo, 29 Oktober 1941 ini meninggalkan seorang istri, Lana Indrayati, dan 3 orang anak, Satya Dharma, Kristina Dharma serta Kristidiana Putri. Semasa hidupnya, guru besar Fakultas Ilmu Budaya UGM ini banyak terjun diranah karya seni seperti lakon dan teater.
Dimata Untung Basuki yang berprofesi sebagai seniman teater dan lukis, Soebakdi merupakan sosok akademisi yang berani. "Dahulu di era 1970-an, ia pernah membekingi pentas teater almarhum Rendra yang dilarang pemerintah, namun karena dorongan Soebakdi , akhirnya pentas itu berjalan juga," tukasnya.
Sosok berani nan rendah hati itu tak memandang ia bergaul atau berbicara dengan siapa. Untung mengaku sosok almarhum Soebakdi sangat rendah hati serta banyak dicintai oleh para seniman dan masyarakat secara umum. Saat ditanya apakah Untung merasakan sebuah firasat, ia mengaku tidak mendapat tanda apapun jelang kepergian Soebakdi.
"Malah rekan saya, Adi Kurdi yang memiliki firasat dalam mimpinya, Adi bercerita kalau Soebakdi berjalan ditepi sungai dengan membawa sepeda, dalam mimpi itu wajah Mas Bakdi terlihat berseri dan tampak muda," tukas Untung menirukan cerita Adi Kurdi.
Sepeninggal sosok yang pernah mendapat Satya Lencana Karya Sastra tahun 2007 silam itulah, Untung berharap akan lahir sosok seperti Mas Bakdi lain guna meneruskan perjuangannya. "Ia merupakan pribadi yang tulus dan tak pernah memiliki pretensi apapun pada orang lain," tutupnya ramah.
Kirim Komentar