Pertanyaan
Selamat pagi dokter,
Nama saya Cicilia. Umur 34 tahun. Putra saya umurnya 4 tahun.
Begini dokter, dalam beberapa waktu ini cuaca di Yogyakarta luar biasa panas dan berdebu. Kadang-kadang, saking panasnya sampai keluar rumah rasanya silau.
Saking panasnya di siang hari lalu dingin di malam hari membuat badan saya saja tidak enak. Kadang-kadang di tenggorokan terasa "ngeres". Hidung juga gatal. Kadang juga rasanya badan ini seperti tidak nyaman - saya tidak bisa mendeskripsikannya.
Itu saja saya yang orang dewasa. Lalu, bagaimana dengan anak saya? Saya menduga efeknya bisa lebih parah. Tempo hari saya baca di media kalau cuaca seperti ini rawan menimbulkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Wah, jangan-jangan saya kena gejala ISPA.
Yang ingin saya tanyakan, bagaimana saya melindungi anak saya dari ISPA? Langkah-langkah preventif apa yang bisa saya lakukan? Lalu, gejalanya apa dan pertolongan pertama saat terkena ISPA itu apa ya dokter?
Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.
Cicilia di Ring Road Utara
Jawaban
Yth. Ibu Cicilia di Ring Road Utara,
Terima kasih atas kiriman e-mailnya.
Seperti kita ketahui bersama, posisi matahari yang peris di atas Pulau Jawa dan aliran udara kering dari daratan benua Australia pada bulan September dan Oktober setiap tahun, akan menimbulkan cuaca kering dan puncak musim kemarau. Selain itu, suhu udara luar dapat meningkat sampai di atas 30 derajad celcius. Kondisi seperti ini, akan memiliki dampak buruk dalam berbagai aspek,termasuk dalam aspek kesehatan, bahkan kesehatan bayi dan anak.
Dalam cuaca kering seperti ini, bayi dan anak memerlukan perawatan khusus, agar terhindar dari sakit. Penyakit yang sering mengenai bayi dan anak adalah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, iritasi atau rangsangan partikel debu kecil yang beterbangan ditiup angin, dan infeksi atau masuknya kuman penyebab penyakit. Perawatan khusus untuk bayi dan anak, harus dapat membantunya keluar dari masalah dehidrasi, iritasi dan infeksi.
Dehidrasi diatasi dengan meningkatkan masukan cairan dan menekan pengeluaran cairan tubuh. Peningkatan masukan cairan dapat dilakukan dengan menambah porsi minum atau meningkatkan porsi makanan berkuah. Selain itu, juga meningkatkan konsumsi buah yang banyak mengandung air. Peningkatan minimal 1,5 kali dari porsi biasanya, rasanya sudah cukup untuk mencegah dehidrasi. Tidak harus meminum cairan yang sangat dingin, tetapi sebaiknya justru cairan yang relatif dingin saja. Selain itu, juga harus menurunkan pengeluaran cairan tubuh. Caranya dengan menghindari aktivitas luar ruang yang terpapar sinar matahari, menggunakan pakaian yang lebih longgar dan berbahan katun yang mampu menyerap keringat.
Iritasi dihindari dengan membatasi aktivitas anak di luar ruang. Kalau harus melakukan hal tersebut, sebaiknya anak diminta memakai masker penutup hidung dan mulut, juga kacamata yang dapat melindungi mata. Kenakan pakaian dengan lengan dan tungkai panjang, untuk menghindari iritasi kulit dalam kegiatan luar ruang. Mandi dan membersihkan bekas keringat pada kulit, dapat dilakukan dengan lebih sering, agar terhindar dari tempelan debu kotor.
Infeksi pada umumnya terjadi pada organ-organ yang bersentuhan atau kontak dengan udara panas. Infeksi dapat terjadi pada mata, hidung, tenggorokan dan kulit. Infeksi pada saluran napas atas (ISPA) akan mengenai hidung, tenggorokan dan organ sekitarnya, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Ibu Cicilia sendiri. ISPA ini dapat dihindari dengan menjaga kebersihan tubuh, menghindari paparan udara kering, menghindari kontak dengan teman atau orang lain yang sakit, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Peningkatan stamina dapat dilakukan dengan mengkonsumsi nutrisi yang cukup, ditambah vitamin C. Selain itu, juga memeriksakan ke petugas kesehatan sejak awal sakit, agar jauh lebih mudah ditangani dengan tuntas.
Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan bersama, agar ibu dan putera Ibu Cicilia, juga kita semua, tetap sehat di kala cuaca sangat panas dalam beberapa minggu ini. Senmoga saja, pereubahan cuaca menjadi lebih sejuk, akan segera terjadi. Terima kasih.
Salam sehat,
DR. Dr. Fx. Wikan Indrarto, SpA
Dokter spesialis anak R.S. Bethesda
Kirim Komentar