Sudah ribuan kali bahkan jutaan kali teman, saudara bahkan iklan dipinggir jalan yang terus mengatakan bahwa rokok selalu memiliki alasan jelas mengapa Anda harus berhenti mengkonsumsinya. Contoh kasus terdekat yang bisa menjadi sebuah shock terapi yakni almarhum Robby Indra Wahyuda yang meninggal karena kanker pita suara lantaran sejak SD sudah merokok.
Sebuah penelitian yang dirangkum dalam JAMA Internal Medicine menyebutkan bahwa merokok menyebabkan lebih dari 48 persen kematian dari 12 tipe kanker. 80 persen kematian penyebabnya yaitu kanker paru. Selanjutnya 77 persen kematian disebabkan oleh kanker laring. Kanker utama karena merokok antara lain esofagus, ginjal, dan kanker lever.
Guna memperkecil terjadinya kasus kanker di Indonesia, hendaknya pemerintah harus melakukan tindakan tegas berupa pembuatan regulasi yang diterapkan untuk warga negaranya. Selain itu, harus dilakukan pengendalian tembakau secara menyeluruh.
Dalam upaya mereduksi adanya jatuh korban, meskipun penelitian ini baru sebatas awal saja, namun ada sebuah lompatan yang dilakukan oleh 5 mahasiswa Kedokteran Gigi UGM yang berhasil mengungkap bahwa bawang putih terbukti dapat mencegah berkembangnya sel kanker.
Diyah Apliani, Fitria Nuraini, Naida Dwi Noviyanti, Eriska Firma Nawangsih, dan Ulfah Hermin Safitri merupakan motor dalam penelitian bawang putih yang katanya bisa mencegah kanker lidah akibat rokok.
Dalam bawang putih diolah menjadi ekstrak etanolik bawang putih. Selanjutnya Percobaan pun dilakukan pada tikus dengan memberikan pengaruh ekstrak etanolik bawang putih pada proliferasi pada sel kanker lidah tikus Sprague Dawley, dan hasilnya ekstrak etanolik bawang putih memiliki efek antiproliferasi pada sel-sel kanker lidah dengan cara memicu penghentian siklus sel pada tahap G2/M.
Setelah itu dilakukan pengambilan jaringan lidah tikus, kata Ulfah, kemudian dilakukan pewarnaan TUNEL untuk melihat sel yang mengalami apoptosis. Dan hasil penelitian mereka menunjukkan adanya induksi apoptosis pada sel kanker lidah tikus, yang berarti ekstrak etanolik bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker melalui induksi apoptosis.
“Dari penelitian ini, Kami menyuntikkan 7,12-Dimetilbenz[a]antrasena (DMBA) pada lidah tikus bagian tepi kemudian ditunggu selama 5 minggu hingga sel-sel lidah mengalami fase prekanker. Setelah itu ekstrak etanolik bawang putih diberikan dengan konsentrasi 50mg/ml atau 500mg/ml setiap hari selama 1 minggu,” katanya.
Meski baru tahap penelitian awal, wanita kelahiran Bantul, 19 Juni 1991 ini mengatakan penelitian akan terus dikembangkan di masa yang akan datang sehingga pemanfaatan bawang putih sebagai agen antikanker lidah dapat dilakukan secara optimal.
Kirim Komentar