Pesan viral berupa donor sperma dan ada imbalan sebesar Rp 50.000 bagi penyumbang dalam penelitian dibagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran UGM ternyata hanya sebuah isapan jempol. Demikian informasi tersebut diuangkapkan oleh Sekretaris Bagian Patologi Klinik FK UGM, dr. Teguh Triyono, M.Kes.,Sp.PK(K).
“ Pesan yang beredar tersebut tidak terkait dengan penelitian sperma di Patologi Klinik FK UGM. Kami tidak pernah mengeluarkan atau menginstruksikan keluarnya pengumuman itu,” jelas Teguh.
Hingga detik ini, pihaknya tidak mengetahui siapa yang telah dengan sengaja menyebarkan informasi tersebut. Pihaknya sangat menyesalkan perilaku tersebut mengingat telah membawa bagian Patologi Klinik UGM. “Pengumuman tersebut hal yang sangat tidak etis, tidak senonoh, dan jauh dari nilai-nilai akademis,”tambahnya.
Saat ini, Teguh menyampaikan bahwa dalam periode semester ini, tidak ada penelitian terkait pemeriksaan sperma dibagian Patologi Klinik. Namun ia juga tak menolak bahwa dalam kurikulum pendidikan kedokteran memang terdapat praktik tentang sperma dalam rangka meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam menganalisa sperma.
“Praktikum soal sperma dilakukan sekali dalam satu tahun untuk 1 angkatan, bukan dilakukan secara rutin tiap harinya, kebutuhan praktikum menggunakan sisa sampel sperma dari hasil pemeriksaan pasien rumah sakit," tutupnya ramah.
Kirim Komentar