Sleman diklaim menjadi Kabupaten yang memiliki Lembaga Pendidikan & Kejuruan (LPK) terbanyak di DIY, sekitar 90-an lembaga itu aktif menerima peserta didik. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi kelembagaan bidang Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (PPNFI) Dinas Dikpora Sleman, Eko Suharyono.
"Total ada sekitar 126 lembaga kursus yang 99 diantaranya aktif menerima peserta didik," jelas Eko.
Keaktifan lembaga non formal ini dipastikan akan mengurangi angka pengangguran yang ada di Kabupaten Sleman mengingat kemampuan pribadi terutama soal skill sangat diperlukan didunia kerja. Lembaga pendidikan yang paling diminati oleh peserta diantaranya yakni tatarias pengantin, ketrampilan jahit, senam, komputer, hantaran, bahasa asing dan tata boga.
Dikesempatan yang sama, Ani Syafaatun, Spd, Ketua TUK Tata Boga Budi Mulia Dua mengatakan, bahwa salah satu lembaga tata boga yang memiliki kualitas terbaik ada dilembaganya. karena, lembaga ini menjadi rujukan seluruh lembaga nonformal dibidang kuliner yang mewajibkan pesertanya untuk ikut ujian dilembaga yang beralamat di SMK Budi Mulia Dua, Tajem, Sleman, Yogyakarta.
"Kami mendapat lisensi dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang berpusat di Jakarta khusus dibidang boga," tukasnya.
Dalam kurun waktu 1 tahun, dilembaganya dapat menyelenggarakan kegiatan ujian hingga 6 kali dan peserta berasal dari sejumlah lembaga kursus boga yang ada di Pemda DIY.
Setelah peserta tersebut lulus dari ujian yang diselenggarakan oleh LSK, maka ia dapat segera menggunakan sertifikat tersebut untuk memasuki dunia kerja. "Bahkan ngurus PIRT juga bisa terutama bagi mereka yang ingin menjadi pengusaha kuliner," tutupnya ramah.
Kirim Komentar