
Pertanyaan :
Selamat pagi dokter Wikan yang baik,
Saya sudah beberapa saat membaca rubrik konsultasi di www.gudeg.net. Sangat bermanfaat bagi saya yang baru saja memiliki momongan.
Begini dokter, setahun lalu saya melahirkan bayi BBLR (berat badannya 2400 gram). Saat ini usianya 14 bulan, berat badannya 7,2 kg.
Saat ini si kecil sedang batuk dan pilek sudah hampir 2 minggu. Saya membawanya ke dokter. Sayangnya, sampai obatnya habis, sakitnya tak kunjung sembuh.
Saya gelisah. Menurut dokter, apakah dengan umur dan berat badannya yang sekarang anak saya termasuk ke dalam kategori gizi buruk? Sedangkan, untuk batuknya, apakah saya perlu rontgen? Saya benar-benar khawatir karena riwayat lahir BBLR dan batuk pilek lama. Ataukah flek?
Opini dan masukkan dokter sangat saya nantikan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Salam sehat,
Wenda, tinggal di Berbah
Jawaban
Halo Ibu Wenda di Berbah,
Terima kasih atas perhatian ibu terhadap rubrik konsulktasi kesehatan dan terima kasih juga atas kiriman e-mail pertanyaannya.
Perlu ibu Wenda ketahui, bahwa bayi yang lahir dengan BB lahir rendah, sebagaimana putera ibu, memang memiliki risiko untuk mengalami gangguan petumbuhan dan perkembangan. Namun demikian, dengan pendampingan (asih, asuh dan asah) yang benar, potensi terjadinya gangguan tersebut dapat dikendalikan. Wajar saja kalau BB putera ibu saat ini baru 7,2 kg, masih belum sebaik teman sebayanya.
Mengenai batuk dan pilek yang lama, bahkan sudah hampir 2 minggu, belum juga membaik. perlu diwaspadai. Selain akan menyulitkan peningkatan BB dan memperbaiki gangguan pertumbuhan dan perkembangan lainnya, batuk lama juga karena akan membuatnya terganggu saat tidur. Dalam kondisi ini, usaha yang ibu lakukan dengan melakukan pemeriksaan ke dokter terdekat, sudah sangat baik. Namun demikian, apabila pengobatan yang dilakukan sudah sesuai anjuran dokter, tetapi batuk dan pilek belum juga membaik, saya menganjurkan agar diperiksakan ulang.
Selain itu, ibu Wenda juga seharusnya melakukan koreksi adanya faktor risiko batuk dan pilek yang ada di rumah dan sekitarnya. Hindarkan putera ibu bertemu dengan teman dan tetangga yang sakit serupa, hindarkan dia dari paparan asap rokok atau polusi udara lainnya, juga atasi keluhan serupa yang mengenai anggota keluarga lainnya, dan teruskan pemberian ASI serta makanan bergizi secara memadai. Hal seperti ini harus dilakukan, karena koreksi faktor risiko ini memegang peranan cukup besar dalam kesembuhan keluhan batuk pilek yang dialami seorang anak.
Kalau koreksi ini sudah dilakukan dan putera ibu masih mengalami batuk berkepanjangan, kadang kala memang diperlukan pemeriksaan penunjang medik. Jenis pemeriksaan penunjang medik akan ditetukan oleh dokter, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik anak. Pada umumnya, pemeriksaan penunjang medik yang dilakukan adalah darah, uji Mantoux, kadang foto Rontgen dada dan pemeriksaan lain yang dianggap perlu. Dokter akan menyimpulkan berdasarkan semua data hasil pemeriksaan untuk menegagkkan diagnosis. Setelah diagnosis tegak, terapi akan dilakukan sesuai dengan diagnosis yang ada. Flek atau TBC paru-paru dan gizi buruk, adalah 2 keadaan yang cukup sering terjadi bersamaan pada seorang anak. Tindakan koreksi tentu harus dilakukan untuk kedua kondisi tersebut secara simultan atau serentak.
Demikian yang dapat saya jelaskan, semoga dapat menambah pemahaman atas apa yang terjadi pada putera ibu. Hal ini disebabkan karena pemahaman yang memadai, akan meningkatkan kepatuhan terhadap anjuran medis dan berhubungan dengan keberhasilan pengelolaan pasien. Terima kasih.
Salam sehat,
DR. Dr. Fx. Wikan Indrarto, SpA
Dokter Spesialis Anak
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Kirim Komentar