Pentas wayang orang dalam event Pentas Kolosal Rebutan Cupu Manik Astagina bakal memiliki nuansa baru yakni bermodel teater kolosal asuhan sutradara Ahmad Hasfi Asmaralaya. Demikian informasi terebut disampaikan oleh Kepala Seksi Rekayasa Budaya Dinas Kebudayaan DIY Agus Amrullah saat bertemu dengan rekan media sore ini (19/10) dikantornya, jalan cendana Yogyakarta.
"Kami akan menyelenggarakan pentas dari epos Ramayanan yakni mengambil setting cerita Sugriwa & Subali namun dengan konsep treater kolosal," ungkapnya.
Kegiatan yang akan berlangsung pada 24 Oktober 2015 jam 19.30 WIB di Lapangan Paseban, Kompleks Pemkab Bantul tersebut akan melibatkan 260 orang dari sanggar, Kampus, pejalar, serta anak-anak. Menurut Agus, semua tim yang terlibat sebagian besar yakni berasal dari generasi muda.
Dilokasi yang sama sutradara pementasan, Ahmad Hasfi Asmaralaya mengatakan bahwa pentas ini disamping memiliki cerita serius namun akan dibawakan dengan santai dipadu dengan konsep humor yang apik. "Untuk pengarapan cerita akan kami kemas full humor," katanya.
Pengambilan cerita Rebutan Cupu Manik Astagina sendiri sebenarnya ingin mengajak para penikmat seni untuk terus berfikir pada filosofi yang akan disampaikan oleh penyelenggara. Bahwa ada nilai kebaikan berupa nilai perjuangan, kejujuran, pendidikan serta tanggung jawab.
"Cupu manik astagina ini kami lambangkan sebagai sebuah kekuasaan yang diperebutkan, jika orang itu terlalu serakah maka akan terjadilah prahara hingga tuhan mengutuk Subali & Sugriwa ini menjadi kera, oleh karena itu kita diajak untuk terus ingat dan waspada bahwasanya jangan terlalu berkeras hati dan memaksakan diri karena sifat seperti itu dapat menyerupai sifat binatang yang tak memiliki akar pikiran," tutup Agus Amrullah.
Kirim Komentar